Potensi Bioaktivitas Pangan Fungsional dari Edamame (Glycine max L.) dan Kurma (Phoenix dactylifera L.) untuk Peningkatan Kualitas Asupan Gizi Kelompok Rawan Pangan 1000 HPK (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Anak dibawah 2 Tahun) di Wilayah Lingkar Kampus Universitas Jember
Abstract
Penelitian ini merupakan tahap awal untuk mengetahui potensi bioaktivitas pangan fungsional berbahan edamame (Glycine max L.) dan kurma (Phoenix dactylifera L.) serta pengaruhnya terhadap peningkatan gizi kelompok rawan pangan 1000 HPK di wilayah lingkar kampus Universitas Jember. Analisa proksimat susu edamame dan kurma didapatkan hasil kadar air 71,4152%; kadar lemak 2,8309%; kadar protein 8,3542%; kadar karbohidrat 16,0425%; serta kadar abu 1,3572%. Uji aktivitas antioksidan dengan metode spektrofotometri DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) menunjukkan prosentase peredaman terhadap DPPH adalah 16,06%.
Penelitian dilanjutkan dengan pemberian pangan fungsional susu edamame dan kurma kepada 50 responden dari kelompok 1000 HPK di wilayah lingkar kampus Universitas Jember secara teratur selama 21 hari, sehari 2 (dua) kali masing-masing 200 ml. Data awal menunjukkan 11.63% anak dibawah 2 tahun yang berat badannya berada di bawah garis merah (BGM) dan 11.63% anak dibawah 2 tahun berada di garis kuning, dan 4.7% yang mengarah pada status gizi stunting (anak pendek). Setelah pemberian susu edamame dan kurma secara teratur terjadi peningkatan berat badan responden sebesar 28,33%,hal ini disebabkan oleh kandungan protein dan zat gizi yang lengkap dari sari edamame dan kurma tersebut serta kandungan antioksidan yang tinggi mencegah dari berbagai macam infeksi sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan.
Uji in vivo dilakukan pada mencit putih jantan galur Balb-C, menunjukkan bahwa ekstrak etanol sari edamame dan kurma pada dosis 100 mg/kg BB dapat bersifat sebagai antidiare.