Kualitas Hidup Petani Lanjut Usia Dalam Perspektif Agricultural Nursing
Abstract
Sektor pertanian memegang peranan penting sebagai sumber mata pencaharian penduduk di Indonesia. Kabupaten Jember memiliki komoditi pertanian unggulan yaitu tembakau. Tuntutan kerja yang tidak seimbang dengan kapasitas kemampuan dan status kesehatan yang dimiliki dapat menyebabkan petani tembakau lansia sebagai individu yang rentan terhadap stres dan penyakit akibat kerja. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dari petani. Penelitian ini bertujuan untuk menggali arti dan makna kualitas hidup petani tembakau lansia melalui metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini adalah petani tembakau lansia yang berusia ≥ 60 tahun. Hasil penelitian menunjukan sepuluh tema yang menggambarkan kualitas hidup petani tembakau lansia. Kualitas kesehatan fisik petani tembakau lansia digambarkan oleh partisipan dalam dua tema yaitu kesehatan umum dan istirahat-tidur. Kualitas kesehatan psikologis digambarkan oleh partisipan dalam dua tema yaitu permasalahan yang dihadapi dan cara berpikir terhadap masalah. Kualitas tingkat aktivitas digambarkan oleh partisipan dalam dua tema yaitu aktivitas bertani tembakau dan aktivitas selain bertani. Kualitas hubungan sosial digambarkan oleh partisipan dalam satu tema yaitu hubungan sosial yang mencakup hubungan dengan keluarga dan hubungan dengan masyarakat. Kualitas lingkungan digambarkan oleh partisipan dalam satu tema yaitu lingkungan tempat tinggal yang mencakup kemudahan sarana transportasi, keterjangkauan fasilitas kesehatan, efek tempat penyimpanan tembakau, dan keamanan. Kualitas spiritual/agama/kepercayaan digambarkan oleh partisipan dalam dua tema yaitu keyakinan dan kegiatan ibadah. Peran upaya kesehatan dan keselamatan kerja termasuk keperawatan kesehatan kerja perlu ditingkatkan untuk mempertahankan derajat kesehatan petani lansia, meningkatkan produktivitas petani, dan meningkatkan kesehatan lingkungan kerja. sehingga tercapai kualitas hidup yang optimal.