dc.description.abstract | Matematika merupakan sarana berpikir ilmiah yang sangat diperlukan oleh
siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir logisnya. Peserta didik di sekolah
menengah diharapkan dapat menguasai matematika dengan jalan memahami konsepkonsep
dari materi matematika. Dilain pihak, kenyataan justru menunjukkan bahwa
hasil belajar matematika di sekolah-sekolah menengah masih relatif rendah. Untuk
mengurangi kekurangtercapaian hasil belajar siswa tersebut maka diperlukanlah suatu
pembelajaran lain di kelas yang lebih efektif dan efisien. Salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keefektifan kegiatan belajar mengajar adalah
model pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan LKS terstruktur. Dalam Learning
Cycle 5E, terdapat tahapan-tahapan pembelajaran yang sistematis untuk membimbing
siswa lebih aktif dan belajar secara bermakna. Salah satu tahapannya adalah diskusi.
Dengan melakukan diskusi, siswa akan mempunyai kesempatan yang lebih luas
untuk mengemukakan pendapatnya dan siswa akan menemukan konsep berdasarkan
pemahamannya sendiri. Dalam berdiskusi, siswa memerlukan sarana yang salah
satunya berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah
LKS terstruktur. Lembar kerja siswa terstruktur memuat informasi, contoh dan tugastugas.
LKS
ini
dirancang
untuk
membimbing
peserta
didik
dalam
satu
program
kerja
atau
mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing
untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS ini telah disusun petunjuk dan
pengarahan dalam mengerjakannya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan pembelajaran
Learning Cycle 5E berbantuan LKS terstruktur dan apakah penerapan pembelajaran
Learning Cycle 5E berbantuan LKS terstruktur ini mampu meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada subpokok bahasan operasi pada himpunan siswa Kelas
VII B SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan. Penelitian ini dilakukan di SMP
Muhammadiyah 6 Wuluhan pada semester genap tahun ajaran 2010/2011 yaitu pada
tanggal 8-22 Februari 2011 dengan subjek siswa kelas VII B. Pendekatan penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan metode observasi, metode tes, metode wawancara,
dan metode dokumentasi. Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas yang menggunakan dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Hasil dari siklus I
belum mencapai standar yang ditentukan, dengan ketuntasan hasil belajar klasikal
hanya sebesar 57,5% dan aktivitas siswa sebesar 67,33%. Pembelajaran belum
berlangsung efektif karena ketuntasan klasikal masih sama dengan sebelum diadakan
penelitian, namun untuk aktivitas siswa sudah jauh meningkat. Revisi Perencanaan
dan tindakan dilakukan dengan meningkatkan ketelitian perencanaan dan pengelolaan
kelas, memberikan lebih banyak bimbingan kepada siswa yang belum tuntas dan
kurang aktif serta penambahan waktu, agar terjadi peningkatan keaktifan dan hasil
belajar dalam siklus II. Hasil yang diperoleh pada siklus II menunjukkan adanya
perubahan dan siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Ketuntasan secara klasikal
diperoleh sebesar 77,5%. Keaktifan siswa meningkat dibandingkan siklus
sebelumnya yaitu menjadi 74,83%.
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Learning Cycle 5E berbantuan LKS terstruktur ini dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa Kelas VII B SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan. | en_US |