dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir Desa Kertosari Kecamatan Pakusari Jember. Kebanyakan pemulung
yang bekerja di TPA adalah pemulung perempuan. Rendahnya pendapatan suatu keluarga mendorong kaum perempuan
utamanya ibu rumah tangga untuk turut serta melibatkan diri dalam usaha menambah pendapatan keluarga. Seperti,
pemulung perempuan yang bekerja di TPA untuk menambah perekonomian keluarga. Keterbatasan keterampilan,
pendidikan, dan modal membuat mereka memasuki sektor informal tertentu seperti menjadi pemulung. Pekerjaan yang
berkutat dengan sampah, kotor, penuh dengan lalat, dan belatung tidak mereka hiraukan demi mendapatkan uang. Oleh sebab
itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kehidupan pemulung perempuan di dalam keluarga (sektor domestik), di
tempat kerja mereka (publik), dan pada lingkungan sosialnya di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan aktivitas pemulung
perempuan yang melingkupi: pertama, sektor domestik yang terkait pada pemenuhan peranan pemulung perempuan untuk
menjelaskan kepada anak-anaknya tentang pekerjaan sebagai pemulung. Hal ini sangat penting dilakukan karena pekerjaan
pemulung yang kerap kali mendapat stigma negatif dari masyarakat utamanya teman-teman anak pemulung yang selalu
mengejeknya di sekolah. Kedua, sektor publik, yaitu interaksi yang mereka bangun di TPA dilakukan dengan saling
membantu sesama teman pemulung dalam menjagakan anak dan membangun lapak di TPA. Ketiga, interaksi yang dibangun
pemulung perempuan di lingkungan masyarakat dengan cara saling membantu jika ada hajatan tetangganya. Bahkan, mereka
sampai rela tidak bekerja untuk tetap membantu tetangga-tetangganya yang membutuhkan bantuan meskipun terkadang
mereka kerap kali di ejek terkait pekerjaannya sebagai pemulung dan simpanan orang. Informasi dari berbagai berbagai fakta
tentang pemulung perempuan dalam penelitian ini diharapkan agar masyarakat tidak lagi memarjinalisasikan pemulung,
terkait dari banyaknya anak-anak pemulung yang selalu diperolok karena pekerjaan orang tua sebagai pemulung. | en_US |