Pelestarian Kearifan Lokal Masyarakat Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan Dalam Pengelolaan Hutan
Abstract
Kearifan lokal masyarakat Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan sangat berkontribusi terhadap kelestarian hutan di
kawasan desa tersebut. Di era globalisasi dan modernisasi saat ini dimana eksistensi kearifan lokal dirasakan semakin
memudar pada berbagai kelompok masyarakat, kearifan lokal masyarakat berupa awig-awig yang mengatur pengelolaan
hutan tersebut tetap eksis hingga kini. Masih eksisnya kearifan lokal tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya pelestarian
guna mempertahankan keberadaannya dalam kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan
mendekskripsikan pelestarian kearifan lokal pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pakraman Tenganan
Pegringsingan. Untuk menjelaskan hal tersebut peneliti menggunakan teori dialektika struktur objektif dan fenomena
subjektif oleh Pierre Bourdieu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik penentuan informan
menggunakan purposive sampling dan pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian kearifan lokal berupa awig-awig yang mengatur tata cara pengelolaan
hutan pada masyarakat Desa Pakraman Tenganan Pegringsingan dilakukan dengan cara mendokumentasikan,
mensistematiskan, menyempurnakan terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia, serta mensosialisasikan awig-awig tersebut.
Kearifan lokal tersebut telah menjadi habitus pada masyarakat setempat, dimana habitus tersebut berhubungan secara
dialektis dengan lingkungan (field) yang mendukung kelangsungan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat di Desa
Pakraman Tenganan Pegringsingan.
Collections
- SRA-Social And Politic [333]