Show simple item record

dc.contributor.authorParawita Dewanti
dc.contributor.authorBambang Sugiharto
dc.contributor.authorHardian Susilo Addy
dc.date.accessioned2014-08-13T03:16:59Z
dc.date.available2014-08-13T03:16:59Z
dc.date.issued2014-08-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/58832
dc.descriptionInfo lebih lanjut hub: Lembaga Penelitian Universitas Jember Jl. Kalimantan No.37 Telp. 0331-339385 Fax. 0331-337818 Jemberen_US
dc.description.abstractKualitas dan jumlah bibit merupakan penentu keberhasilan dalam meraih keuntungan di bidang pertanian. Rendahnya produktivitas gula tebu disebabkan karena rendahnya kualitas dan ketersediaan bibit tebu. Teknologi produksi bibit tebu bermutu yang tersedia secara cepat dalam jumlah banyak diperlukan untuk mendukung program swasembada gula. Penyediaan bibit tebu melalui organ vegetatif menggunakan bagal tebu mempunyai kemampuan perbanyakan rendah yaitu 1:6 – 1:8. Selain itu memerlukan tenaga dan biaya besar serta berisiko membawa penyakit secara sistemik dari indukannya. Beberapa studi melaporkan bahwa potensi penurunan produksi tebu akibat penyakit virus bisa mencapai lebih dari 50%. Pembuatan benih tebu bebas virus dan pengembangan teknologi embrio somatik merupakan alternatif untuk mendapatkan bibit tebu yang berkualitas. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan bibit tebu bebas virus dan mendapatkan metode pengembangan teknologi embrio somatik. Penelitian dilaksanakan 3 (tiga) tahun: tahun pertama, target yang dihasilkan adalah plantlet tebu bebas virus, yang diperoleh secara in vitro menggunakan eksplant tunas apikal dengan perlakuan chemo terapi kemudian diaklimatisasi. Konfirmasi bebas virus dilakukan dengan analisa ELISA dan RT-PCR. Tahun kedua, target yang dihasilkan adalah metode kultur embrio somatik menggunakan eksplant tebu bebas virus. Embrio somatik terbentuk melalui fase globular, hati, torpedo dan kotiledon. Untuk memastikan keberhasilan terbentuknya embrio somatik dilakukan dengan observasi mikroskopik. Fase kotiledon dibiakan dengan kultur suspensi dengan media pendewasaan embrio untuk menghasilkan plantlet tebu bebas virus. Tahun ketiga, target yang dihasilkan adalah benih sintetik dengan jalan enkapsulasi bibit tebu embrio somatik. Optimasi enkapsulasi dilakukan dengan menentukan konsentrasi natrium alginat, pemilihan zat pengatur tumbuh, waktu simpan dan daya tumbuh benih sintetis. Hasil penelitian pada tahun pertama adalah: (1) komposisi media terbaik untuk regenerasi eksplan adalah 1,5 mgl-1 BAP dan 0,1 mgl-1 GA, (2) konsentrasi antiviral ribavirin 40 ppm mampu menekan pertumbuhan tunas sampai 40%, (3) Hasil uji DAS-ELISA diperoleh tanaman tebu bebas virus SCMV 100% pada konsentrasi ribavirin 40 ppm.en_US
dc.publisherFak.Pertanian'13en_US
dc.relation.ispartofseriesUPT;74
dc.subjecttebu (Saccharum officinarum L.)en_US
dc.subjectvirus SCMVen_US
dc.subjectantiviralen_US
dc.subjectembrio somatiken_US
dc.subjectbenih sintetik (enkapsulasi)en_US
dc.titleProduksi Benih Sintetik Hasil Embrio Somatik Tebu (Saccharum officinarum) Unggul Bebas Virusen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record