Pengembangan Biopolimer sebagai Material Kemasan Kopi (Coffee Packaging)
Abstract
Kemasan kopi (Coffee packaging) berperan penting untukmenjaga kualitas suatu produk kopi, utamanya dalam menjaga kualitas rasa danaromanya. Kualitas kopi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti kelembaban, kandungan oksigen, karbondioksida dan kadar air. Pemilihan material kemasan untuk kopi didasarkan pada kemampuannya sebagai barrier untuk oksigen danuap air, ketahanannya pada mikroorganisme yang merusak dan memiliki ketahanan mekanik yang tinggi. Selama ini sebagian besar material yang digunakan sebagai kemasan kopi adalah jenis polimer sintetik. Kebanyakan polimer ini mempunyai sifat barrier oksigen yang baik, ketahanan mekanik yang tinggi serta proses pembuatannya mudah. Namun demikian, kelemahan polimer ini adalah sulit terbiodegradasi sehingga kurang ramah lingkungan.
Pengembangan kemasan makanan berbasis biopolymer sebagai bahan kemasan makanan telah banyak digunakan. Beberapa polimer berbasis karbohidrat dan protein telah digunakan sebagai bahan kemasan makanan.Salah satunya adalah kitosan yang merupakan biopolymer karbohidrat yang berasal dari deasetilasi kitin. Penggunaan kitosan sebagai material kemasan didasarkan pada keunggulan-keunggulan sifatnya antara lain memiliki sifat barrier O2 yang baik dan bersifat antimikroba. Selain itu, di Indonesia ketersediaan bahan bakunya cukup melimpah dan harganya terjangkau. Dengan demikian potensi pengembangan kitosan sebagai material kemasan cukup menjanjikan. Namun demikian, kelemahan kitosan adalah ketahanan mekaniknya yang rendah. Dengan demikian diperlukan suatu material sebagai bahan blend untuk mengurangi kelemahan mekanik yang dimiliki kitosan.
Secara umum penelitian ini bertujuan mengembangkan blend material sebagai kemasan kopi. Blend material berasal dari gabungan polimer sintetik (polietilentereptalat) dengan biopolymer (kitosan). Secara khusus penelitian ini bertujuan (1) mengkaji pengaruh rasio komposisi PET/Kitosan pada sifat fisikokimia (analisis struktur, dayaserap air, transisigelas, kekuatan mekanik dan morfologi), permeabilitas oksigen dan uap air (2) menguji kualitas blend material sebagai kemasan kopi dengan berbagai ketebalan film. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu temuan, kemasan kopi berbahan biopolimer yang lebih ramah lingkungan.
Hasil penelitian yang diperoleh meliputi hasil analisis struktur, daya serap air (DSA), dan morfologi. Berdasarkan hasil analisis struktur menunjukkan bahwa blend material antara PET dan kitosan terjadi interaksi fisik yaitu interaksi van der waals. Sedangkan dari analisis morfologi diperoleh bahwa meningkatnya jumlah kitosan dalam matriks PET meningkatkan jumlah void berupa lubang-lubang di beberapa bagian dari matriks PET. Selain itu, nampak juga terjadi pemisahan fasa padatan yang mengindikasikan kitosan tidak tersebar secara homogen dalam matriks PET. Berdasarkan hasil analisis termal, menunjukkan bahwa kestabilan termal PET lebih tinggi dibanding kitosan. Namun demikian untuk blendingnya, dapat diamati bahwa penurunan massa blending tidak sebanding dengan peningkatan jumlah kitosan. Perubahan yang fluktuatif ini menunjukkan bahwa kemungkinan kitosan dalam matriks PET menghasilkan blend yang tidak homogen.
Collections
- LRR-Hibah Unggulan PT [103]