FETISISME PARA VIRGINITY
Abstract
Fenomena fans Club pada zaman sekarang sudah mulai mewabah di semua daerah. Kota besar dan kota kecil sekalipun
sudah banyak fans club terbentuk. Idola seolah segala-galanya bagi seorang fans. Seorang idola sudah menjadi panutan bagi
para fans.Fenomena fans club juga terjadi di Jember, pengidolaan yang berlebihan menghasilkan fetisisme komoditas.
Fetisisme komoditas yang dilakukan oleh para fans tidak mereka sadari, seperti yang dilakukan oleh anggota Virginity
terhadap The Virgin. Para fans termasuk Virginity tidak sadar bahwa mereka sedang diperalat oleh manajemen yang
menaungi The Virgin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan-alasan Virginity melakukan fetisisme dan juga
mengetahui bentuk-bentuk fetisisme yang dilakukan oleh Virginity, berdasarkan teori fetisisme komoditas Theodor Adorno.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma kritik dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan para Virginity melakukan perilaku fetisisme adalah karena mereka mengikuti
trend, maka mereka menjadi fans dan akhirnya melakukan fetisisme. Kurangnya model peran dalam keluarga yang bisa
mereka jadikan idola, sehingga anak melakukan pengidolaan pada artis. Level kesadarn yang sudah dimanipulasi oleh pihak
manajemen Republik Cinta, Republik Cinta sengaja membuat para fans lebih memilkirkan The Virgin dari pada kehidupan
mereka yang riil. Cinta yang berlebihan membuat mereka melakukan tindakan fetisisme. Bentuk-bentuk dari fetisisme yang
dilakukan Virginity adalah Virginity menganggap The Virgin adalah saudara, jadi apapun mereka lakukan untuk selalu
mendukung The Virgin. Virginity juga melakukan peniruan terhadap The Virgin. Virginity memuja media yang selalu
menampilkan berita-berita dan konser The Virgin, selain itu Virginity juga mengoleksi asesoris dan poster yang berhubunan
dengan The Virgin. Dapat disimpulkan bahwa Virginity sedang diperalat oleh pihak manajemen Republik Cinta yang
menaungi The Virgin. Virginity tidak sadar bahwa mereka diperalat oleh manajemen untuk mendapat keuntungan yang
besar. Dimana dengan alasan trend, kurangnya model peran dan level kesadaran. Bentuknya yaitu pengorbanan tenaga dan
uang, peniruan, media, poster dan asesoris.
Collections
- SRA-Social And Politic [333]