PENGEMBANGAN KEMOSENSOR ANTIOKSIDAN SEBAGAI METODE CEPAT DAN MUDAH UNTUK PENENTUAN KUALITAS BIJI BERASAN KOPI
View/ Open
Date
2014-08-05Author
Agus Abdul, Gani
Bambang Kuswandi
Moch. Amrun, Hidayat
Metadata
Show full item recordAbstract
Kopi merupakan salah satu komoditi subsektor perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian nasional khususnya sebagai sumber devisa dan penyedia lapangan kerja. Dari berbagai studi ilmiah diketahui bahwa kopi memiliki efek positif terhadap kesehatan. Kopi dapat menurunkan resiko penyakit diabetes, menurunkan resiko penyakit Parkinson serta meningkatkan kesadaran dan suasana hati. Efek farmakologi kopi tersebut terkait erat dengan kandungan senyawa antioksidan di dalamnya seperti kafein dan asam galat.
Berbagai metode diaplikasikan untuk mendeteksi senyawa antioksidan di dalam kopi, misalnya dengan spektrofotometri UV-Vis, HPLC atau spektroskopi. Namun demikian, metode spektrometri dan kromatografi tersebut memiliki beberapa kelemahan, yakni: membutuhkan peralatan yang relatif mahal, analis harus memiliki pengetahuan dan keterampilan kimia analisis yang memadai, waktu analisis yang relatif lama serta membutuhkan volume sampel yang relatif besar. Oleh karenanya dibutuhkan alternatif metode pengujian aktifitas antioksidan kopi yang cepat, tepat, murah dan mudah.
Pengembangan alat uji antioksidan sederhana dapat dilakukan melalui desain, konstruksi dan fabrikasi kemosensor berbasis reagen kimia yang spesifik terhadap keberadaan senyawa antioksidan seperti reagen CUPRAC ( Cupric Ion Reducing Antioxidant Capacity). Prinsip pengukuran aktivitas antioksidan sampel kopi yakni dengan mengukur perubahan warna yang ditimbulkan oleh interaksi senyawa antioksidan dalam kopi dengan reagen CUPRAC. Desain sensor menggunakan matriks pendukung blister dan 96 multiwellplate yang kecil, kompak dan sederhana sehingga mudah di bawa kemanapun (portable).
Sensor kimia berbasis reagen CUPRAC untuk deteksi kandungan antioksidan dalam biji berasan kopi telah berhasil diwujudkan. Sensor dapat mendeteksi keberadaan antioksidan dalam larutan biji kopi melalui perubahan warna jika mengalami kontak dengan antioksidan, dari warna biru menjadi kuning. Intensitas warna dilakukan pengukuran dengan menggunakan instrument RGB. Dalam penelitian ini digunakan asam galat sebagai analit.
Hasil analisis aplikasi sensor memberikan data sebagai berikut. Sensor hasil fabrikasi memiliki waktu respon 3 menit, daerah linier (5 – 35) ppm dengan R2 = 0,99, sensitifitas 1,972 mean blue/ppm, LOD 3,275 mgGAE, LOQ 10,918 mgGAE, RSD kepresisian 0,116, keakuratan (% Recovery) 104,517 % untuk kopi Arabika dan 100,990 % untuk kopi Robusta. Dalam aplikasinya untuk determinasi aktifitas antioksidan dalam biji kopi memberikan hasil yang tidak berbeda dibanding dengan teknik Spektrometri UV-Vis baik untuk kopi Robusta maupun kopi Arabika, masing-masing dengan nilai signifikansi (α = 0,475, n=3) dan (α = 0,157, n=3) yang berarti > 0,025 (H0 diterima). Kondisi demikian berarti sensor kimia berbasis reagen CUPRAC hasil fabrikasi layak diaplikasikan untuk penentuan kualitas biji kopi. Penelitian akan dilanjutkan pada tahun kedua 2014 dengan fabrikasi biosensor berbasis enzim Xantin Oksidase (XO)
Collections
- LRR-Hibah Unggulan PT [103]