dc.description.abstract | Penelitian ini fokus pada usaha kecil teknologi rendah dalam produksi makanan dan minuman khas (mamin khas), konveksi dan bordir, mebelair, dan kerajinan tangan. Permasalahan riset ini adalah bagaimana secara sistemik usaha kecil yang menggunakan teknologi rendah (non high tech) mampu berinovasi secara berkelanjutan dan meningkatkan kapabilitas bersaingnya, sehingga keterbatasan teknologi yang mereka alami dalam kegiatan produksi tidak menghambat mereka dalam meningkatkan daya saing dan inovatif mereka. Tujuan riset ini berupaya menemukan karakteristik usaha kecil teknologi rendah (non high tech), model sistemik inovasi berkelanjutan dan menemukan peningkatan kapabilitas daya saing usaha kecil non high tech di Jawa Timur. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan obyek studi di Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri dan Kota Kediri dengan obyek studi usaha kecil yang menggunakan teknologi rendah (non high tech) yaitu mebelair, mamin khas, kerajinan (craft), dan konveksi. Berdasar hasil penelitian implikasi dari proses pengembangan networking dan kolaborasi dari berbagai daya dukung yang ada membuat informasi peluang pasar, permintaan pasar, trend pasar menjadi lebih luas dan ada kekuatan bagi usaha kecil untuk merespon pasar secara agresif. Aspek personality pemimpin memegang peranan penting secara internal dalam memberikan budaya kerja, budaya belajar, dan daya serap pengetahuan karyawan dalam kinerja mereka. Dimensi eksternalnya adalah pentingnya networking, akses pasar dan marketing yang menjadi kekuatan sinergi usaha kecil dalam melakukan inovasi produk yang memiliki keunikan (defferentiation) dan berdaya saing tinggi | en_US |