dc.description.abstract | Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan the post test only control group design. Sampel dibuat dengan metode ekstraksi lalu dilanjutkan fraksinasi. Cara pembuatan ekstrak yaitu kulit buah delima putih yang kering digiling dan diayak menggunakan ayakan mesh 60 yang berarti menghasilkan maksimal 250 mikron butiran serbuk. Serbuk kering ditimbang 800 gram di maserasi menggunakan n-heksana dengan perbandingan 1:5 lalu di maserasi lagi menggunakan etanol 70% lalu dipekatkan menggunakan rotavapor. Ekstrak pekat
etanol di fraksinasi 4 kali, menggunakan n-heksana, kloroform, etil asetat dan terakhir n-butanol. Fraksi n-butanol dipekatkan menggunakan rotavapor dengan suhu 70ºC. Hasil fraksi n-butanol ditimbang 0,6 gram dan dilarutkan dengan akuades steril sebanyak 6 ml. Larutan tersebut dinamakan fraksi n-butanol 10%. Selanjutnya dibuat 6 konsentrasi menggunakan metode pengenceran seri sampai dengan konsentrasi 0,313%. Setiap konsentrasi larutan fraksi n-butanol ditambahkan 1 ml media BHI-B dan suspensi 0,1 ml kemudian diinkubasi dengan anaerobic jar selama 24 jam pada temperatur 37°C. Setelah 24 jam dilakukan penanaman pada cawan petri yang diberi BHI-A dansuspensi sebanyak 0,1 ml dan diratakan menggunakan spreader, selanjutnya diinkubasi dengan anaerobic jar selama 24 jam pada temperatur 37°C.
Hasil penelitian menunjukkan pada konsentrasi 10% sampai konsentrasi 0,313% terjadi kenaikan rerata koloni S.mutans. Fraksi n-butanol konsentrasi efektif 10% karena sudah dipisahkan dari pengotor dan senyawa lainnya, jadi hanya terdapat senyawa aktif di dalamnya seperti fenol, flavonoid dan tanin.
Kesimpulannya adalah fraksi n-butanol kulit buah delima putih memiliki daya antibakteri terhadap S.mutans. Konsentrasi fraksi n-butanol kulit buah delima putih yang efektif sebagai antibakteri yaitu 10%. | en_US |