KERENTANAN PEREMPUAN DI KAWASAN GUNUNG IJEN KABUPATEN BONDOWOSO (WOMAN VULNERABILITY IN MOUNT AREA IJEN)
Abstract
Hasil penelitian dapat dilihat bahwa posisi perempuan di desa Kali Gedang sangat
rentan sekali dengan ancaman bencana terutama ancaman yang ditimbulkan dari
Gunung Ijen. Kerentanan yang dimaksud yaitu berupa kerentanan lingkungan,
kerentanan fisik, kerentanan ekonomi, kerentanan individu serta kerentanan sosial.
Tidak diikutsertakannya perempuan dalam rapat-rapat desa membuat perempuan
memiliki sedikit akses untuk mendapatkan informasi. Di sisi lain juga kurangnya
pengalaman perempuan dalam mobilisasi membuat mereka selalu bergantung
pada laki-laki. Ketika menyelamatkan diri, perempuan selalu bergantung pada
laki-laki dikarenakan kondisi jalan yang sulit, selain itu juga mereka tidak
mempunyai cukup pengalaman untuk melewati medan yang curam tersebut.
Tingkat pendidikan perempuan yang tergolong masih rendah, menyebabkan
mereka mempunyai pengetahuan yang relatif masih rendah terhadap bencana.
Sosialisasi yang dilakukan juga kurang mendapat respon dari kelompok
perempuan. Terbatasnya waktu luang yang mereka miliki, membuat para
perempuan lebih senang untuk berdiam diri di rumah. Waktu dan tenaga mereka
sudah habis untuk bekerja sebagai buruh kebun dengan gaji yang hanya cukup
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja. Tidak adanya sisa uang untuk
tabungan membuat mareka sangat rentan dari segi ekonomi dimana ketika
bencana terjadi, mereka tidak mempunyai tabungan untuk memenuhi kebutuhan
di tempat pengungsian. Pada akhirnya mereka hanya mengandalkan bantuan dari
pemerintah, yang terkadang kebutuhan perempuan masih belum diperhatikan
dengan baik.
Jaringan sosial perempuan di desa Kali Gedang juga relatif masih rendah, dimana
dari kelompok-kelompok yang terbentuk hanya sebagai tempat pengumpulan dana
untuk arisan. Selain itu jangka waktu pertemuan dengan pertemuan berikutnya
relatif lama membuat ikatan sosial antara perempuan kurang maksimal serta
belum adanya upaya preventif berupa kampanye kesiapsiagaan bencana serta
belum adanya pengetahuan lokal untuk mencegah banyaknya korban saat bencana
tiba-tiba terjadi.