ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PAVING BLOCK MENGGUNAKAN STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) PADA CV. MULTI BANGUNAN JEMBER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerusakan paving
block yang terjadi pada bulan April 2014 dan untuk menentukan faktor-faktor
penyebab kerusakannya. Penelitian ini dilakukan pada salahsatu perusahaan yang
bergerak di industri beton yaitu CV. Multi Bangunan Jember. Perusahaan tersebut
berlokasi di Jl. Letjen Sutoyo no 133 Jember. CV. Multi Bangunan Jember harus
memperhatikan kualitas produknya agar tetap diterima pelanggannya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Data yang
digunakan adalah data primer. Data primer pada penelitian ini didapatkan melalui
observasi langsung pada objek yang diteliti dan wawancara dengan narasumber.
Metode pengambilan sampel adalah dengan metode Simple Random Sampling
yang mana semua populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Penelitian ini menggunakan Statistical Quality Control (SQC) untuk
menganalisis tingkat kerusakan paving block yang terjadi pada bulan April 2014
dan untuk menentukan faktor-faktor penyebab kerusakannya. Secara umum hasil
analisis menggunakan p-chart memperlihatkan bahwa kualitas produk berada
didalam batas kendali. Berdasarkan histogram yang dibuat, tingkat kerusakan
yang paling tinggi adalah patah geripis dengan jumlah kerusakan 138 paving
block. Tingkat kerusakan tertinggi kedua adalah retak sebanyak 70 paving block
dan tingkat kerusakan paling rendah adalah paving block yang pecah yaitu
sebanyak 29 paving. Berdasarkan hasil analisis diagram sebab akibat dapat
diketahui faktor penyebab kerusakan dalam proses produksi, yaitu berasal dari
faktor pekerja, mesin produksi, metode kerja, dan bahan baku.
Hasil analisis menggunakan Statistical Quality Control (SQC) menyatakan
bahwa produk cacat berada dalam batas kendali, namun dalam grafik peta kendali
titik-titik masih tetap berfluktuasi dan terjadi terus-menerus. Hal ini merupakan
indikasi bahwa proses masih mengalami penyimpangan. Oleh sebab itu
perusahaan perlu melakukan perbaikan kualitas agar produk cacat dapat dikurangi
dan tidak terjadi secara terus-menerus.