dc.description.abstract | Permesinan logam merupakan suatu kegiatan industri yang utama dalam
pemotongan logam guna membentuk komponen atau peralatan mesin maupun
lainnya. Untuk mempermudah kerja manusia dan untuk berproduksi secara cepat
efektif dan ekonomis menjadi dasar untuk pengembangan perkakas dan mesin-mesin
perkakas.
Getaran yang terjadi pada mesin-mesin biasanya menimbulkan efek yang
tidak dikehendaki; seperti ketidaknyamanan, ketidak tepatan dalam pengukuran atau
rusaknya struktur mesin. Getaran terjadi karena adanya eksitasi baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar sistem akan tetapi efek getaran yang ditimbulkannya
sangat tergantung dari frekuensi eksitasi tersebut dan elemen-elemen dari sistem
getaran itu sendiri. Untuk meredam getaran yang terjadi dapat dilakukan dengan cara
memasang sistem peredam dinamik pada sistem yang bergetar atau memasang sistem
tersebut pada tumpuan yang baik sesuai dengan frekuensi eksitasinya.
Pada kenyataanya sangat sulit untuk mendapatkan benda kerja dengan
karakteristik geometri yang sempurna dan memperoleh hasil dengan kualitas tinggi
dengan tanpa memperhatikan hal hal yang mempengaruhi proses permesinan. Oleh
karena itu dalam suatu proses permesinan benda kerja banyak terjadi penyimpangan
penyimpangan yang salah satu diantaranya disebabkan oleh parameter pemotongan
itu sendiri. Karena itu pada pembahasan karya tulis ini mengetengahkan pada
”Getaran Pahat Yang Terjadi Pada Proses Pembubutan Baja ST42 akibat Panjang
viii
Pahat (Tool Overhang), Gerak Pemakanan dan Kecepatan Pemotongan yang
Divariasikan”.
Permasalahan yang diteliti adalah sejauh mana pengaruh parameter potong
tersebut terhadap getaran pada benda kerja. Serta bagaimana setting parameterparameter
tersebut agar dihasilkan nilai getaran yang lebih rendah. Metode yang
dipakai untuk mencari pengaruh parameter potong terhadap getaran pada benda kerja
adalah analisis regresi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa
besar pengaruh parameter potong seperti panjang pahat (tool overhang), Gerak
Makan dan Kecepatan Potong yang dapat digunakan untuk mengestimasi getaran
pada pahat dan pengaruh paremeter potong baja ST42 pada proses bubut.
Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Pemesinan Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang Jalan Soekarno-Hatta nomor 09 Malang Jawa Timur pada
bulan Oktober 2012. Penelitian ini adalah pengambilan data getaran pada pahat dari
proses bubut. Penelitian disusun menurut percobaan dengan analisis regresi yaitu 27
kali percobaan.
Dari hasil penelitian parameter potong bubut terhadap getaran pada pahat
dapat diketahui nilai getaran paling rendah dan nilai getaran paling tinggi. nilai
getaran paling rendah terjadi pada parameter panjang tool overhang 16mm, kecepatan
potong 20 m/min, makan (f) 0,1 mm/langkah dengan nilai getaran sebesar 1,62 m/s2,
dan nilai tertinggi terjadi pada parameter panjang tool overhang 24 mm, kecepatan
potong 35 m/min, gerak makan (f) 0,3 mm/langkah dengan nilai getaran sebesar 5,06
m/s2.
Dari persamaan regresi dapat diketahui parameter potong yang paling
berpengaruh. Parameter potong yang paling berpengaruh adalah panjang pahat (tool
overhang), sedang parameter yang pengaruhnya paling kecil adalah gerak makan | en_US |