STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEREMPUAN PEDESAAN BERBASIS LAHAN KERING DAN LAHAN SAWAH (Studi Pada Perempuan Tani di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo dan Desa Tanjungrejo Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember)
Abstract
Modernisasi pertanian dengan teknologi baru yang serba mesin menghilangkan
kesempatan kerja bagi perempuan tani dan mengubah pula reduksi peran ekonomi
perempuan dalam keluarga. Reduksi peran ekonomi tersebut membawa dampak
penurunan status ekonomi perempuan dalam masyarakat. Posisi perempuan
termarginalkan dan terlihat pada kesulitan perempuan dalam mengakses sumber daya
ekonomi terutama yang berkaitan dengan pekerjaan di bidang pertanian. Faktor social
budaya juga menempatkan perempuan tani kurang berdaya. Oleh karena itu,
perempuan tani mempunyai berbagai cara atau strategi agar mereka tetap bertahan
hidup. Untuk memahami tindakan sosial perempuan tani memerlukan pemahaman
subyektif (verstehen). Tofografi lahan pertanian di Kabupaten Jember terbagi dalam 2
karakteristik yaitu Jember bagian utara sebagian besar lahan kering dan bagian selatan
sebagian besar lahan sawah. Sedangkan karakteristik masyarakat Jember sangat
spesifik. Konsentrasi penduduk berdasarkan etnis adalah Madura sebagian besar di
wilayah utara (lahan kering) dan etnis Jawa sebagian besar di wilayah selatan (lahan
sawah). Perbedaan jenis lahan dan kultur antar etnis Madura dan Jawa mempengaruhi
strategi bertahan hidup perempuan tani. Latar belakang kondisi geografis yang kering
(bercocok tanam di tegalan) membuat Perempuan tani Madura cenderung menjalani
difersivikasi pekerjaan tanpa memilih dibanding perempuan Jawa. Perempuan Jawa
yang hidup di lahan subur (pertanian sawah),lebih memilih jenis-jenis pekerjaan
tertentu.