ANALISIS PENGARUH KECEPATAN FLUIDA PANAS ALIRAN BERLAWANAN TERHADAP EFEKTIVITAS HEAT EXCHANGER TIPE SHELL AND TUBE DENGAN PENAMBAHAN VARIASI DIMENSI SIRIP (FIN) LONGITUDINAL PADA TUBE
Abstract
Penelitian tentang Analisis Pengaruh Kecepatan Fluida Panas Aliran Berlawanan
Terhadap Efektivitas Heat Exchanger Tipe Shell And Tube Dengan Penambahan Variasi
Dimensi Sirip (Fin) Longitudinal Pada Tube dilakukan di Laboratorium Konversi
Energi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Jember. Dari hasil penelitian
didapat bahwa semakin rendah kecepatan fluida panas (oli) dan semakin besar dimensi
sirip pada tube maka kecenderungan ΔTo (selisih temperatur oli masuk dengan
temperatur oli keluar) akan naik. Hal ini dikarenakan, semakin besar dimensi sirip pada
tube maka akan semakin besar luas transfer perpindahan panasnya, sehingga laju
perpindahan panas akan meningkat (J.P Holman, 1991). Hal ini menunjukkan bahwa
semakin rendah kecepatan fluida panas akan juga mempengaruhi penurunan temperatur
oli (ΔTo), dikarenakan semakin menurunnya kecepatan aliran fluida panas maka
semakin lama pula waktu kontak fluida panas dengan fluida dingin. Sehingga akan juga
mempengaruhi kenaikan temperatur oli (ΔTo).
Namun untuk penambahan dimensi sirip yang ke 3 pada tube untuk semua
variasi kecepatan fluida panas (oli) terjadi penurunan ΔTo dibanding dengan
penambahan dimensi sirip sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa laju perpindahan
panas konduksi pada sirip yang ke 3 lebih lambat jika dibandingkan dengan laju
perpindahan panas konveksi yang diserap oleh fluida dingin (air). Semakin panjang
dimensi sirip, maka semakin luas area perambatan panasnya. Panas yang masih
merambat pada sirip langsung diserap oleh fluida dingin, sehingga perambatan laju
perpindahan panas konduksi pada sirip kurang maksimal. Hal itu mengakibatkan ujung
sirip tidak sepenuhnya mendapatkan aliran distribusi perpindahan panas konduksi dari
pangkal sirip pada tube, sehingga ujung sirip tersebut cenderung berfungsi sebagai
penyerap dan penyimpan panas dan tidak dapat mengkonversikan panas yang diterima
untuk diserap oleh fluida dingin (Wahyu P, 2013). Selain itu, hal ini juga menunjukkan
adanya batas akan dimensi sirip untuk unjuk kerja prestasi sirip sebagai variasi untuk
meningkatkan perpindahan panas yang terjadi pada heat exchanger tipe shell and tube.
Pengaruh kecepatan fluida panas (oli) pada dimensi sirip longitudinal yang
optimal pada tube untuk heat exchanger tipe shell and tube skala laboratorium yaitu
pada kecepatan oli 0,021 m/s dan kecepatan air 0,28 m/s pada tube dengan penambahan
sirip ke-2 dengan rincian dimensi panjang: 2 cm ; lebar: 4 cm dan tebal 0,1 cm. Dan
penurunan ΔTo (Oli) yang terbaik adalah pada kecepatan oli 0,021 m/s dan kecepatan
air 0,28 m/s pada penambahan dan variasi dimensi sirip yang ke 2 pada tube yaitu
sebesar 12,00°C pada detik ke-150. Dengan nilai efektivitas sebesar 34,14 %.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]