ANALISIS SOLUSI NUMERIK MODEL GERAK ROKET DENGAN METODE RUNGE-KUTTA DAN MILNE
Abstract
Analisis hasil simulasi menggunakan metode RK4 dan Milne menunjukkan
bahwa dengan memvariasikan nilai parameter untuk gaya dorong, gaya hambat sayap
dan sirip roket, serta sudut terbang roket dapat mempengaruhi jarak jangkauan
horisontal dan vertikal serta kecepatan roket. Semakin besar gaya dorong yang
diberikan pada roket maka akan menyebabkan semakin jauh jarak jangkauan roket
baik horisontal maupun vertikal dan semakin cepat pula kecepatan roket itu sendiri.
Semakin besar koefisien gaya hambat yang diberikan pada roket maka akan
menyebabkan jarak jangkauan roket semakin kecil dan kecepatan roket akan semakin
rendah. Sedangkan semakin kecil sudut yang diberikan daripada sudut terbang awal
roket yaitu sudut kurang dari 45 derajat maka akan semakin rendah jarak jangkauan
roket terhadap garis horisontal dan vertikal. Apabila semakin besar sudut yang
diberikan daripada sudut terbang awal roket yaitu sudut lebih dari 45 derajat maka
semakin jauh jarak jangkauan vertikal dan jarak jangkauan terhadap horisontal akan
semakin kecil. Dari hasil analisis didapatkan waktu komputasi yang dibutuhkan oleh
metode RK4 untuk menyelesaikan model gerak roket lebih cepat dibandingkan
metode Milne. Pada profil model gerak roket dengan metode RK4 dan Milne tidak
terlihat perbedaan yang signifikan dari hasil estimasi perhitungan program. Selisih
hasil estimasi antara metode RK4 dengan Milne untuk model gerak roket secara
keseluruhan hampir sama hasil estimasinya. Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa
perbedaan antara kedua metode sangat kecil yaitu hampir mendekati nol. Hal ini
dimungkinkan dari solusi numerik antara RK4 dan Milne hampir sama. Untuk
mengetahui metode yang baik antara metode RK4 dan Milne dalam menyelesaikan
model gerak roket tidak dapat ditentukan dikarenakan model gerak roket tidak dapat
diselesaikan secara analitik atau tidak mempunyai solusi eksak. Sehingga
perbandingan metode antara RK4 dan Milne tidak dapat ditentukan dari selisih hasil
pendekatan solusi numerik dengan solusi analitiknya.