DAMPAK KRISIS KEUANGAN SUBPRIME MORTGAGE AMERIKA SERIKAT TERHADAP KINERJA PEREKONOMIAN ASEAN
Abstract
Perekonomian dunia yang semakin lama menjadi terintegrasi menyebabkan tingkat ketergantungan antar negara semakin tinggi. Meningkatnya ketergantungan dalam hal financial akibat adanya liberalisasi pasar keuangan membuat suatu negara rawan akan shock yang terjadi pada perekonomian global yang dapat terjadi diluar kendali. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 akibat subprime mortgage ini mempengaruhi perekonomian negara maju yang selanjutnya menjalar pada perekonomian negara emerging markets melalui jalur trade or trade price, remittances, foreign direct invesmnt (FDI) or equity invesment, commercial lending, aid dan other official flows. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dampak krisis keuangan subprime mortgage terhadap kinerja perekonomian yang tecermin pada indikator makro ekonomi di negara ASEAN. Penelitian ini fokus pada dua analisis, yaitu analisis kuantitatif dan forecast perekonomian dengan menggunakan Persamaan Simultan; Two Stage Least Square (TSLS). Hasil analisis kuantitatif dan simulasi menunjukkan bahwa besarnya ekspor dan impor Indonesia merespon perubahan akibat adanya krisis Amerika, sedangkan negara Philipina pertumbuhan ekspor dan impor tidak bergantung pada pendapatan Amerika maupun peningkatan harga minyak dan petumbuhan ekspor dan impor negara Thailand hanya dipengaruhi oleh harga minyak dan nilai tukar. Hal ini dikarenakan banyaknya faktor-faktor lain diluar model yang menjadi alasan perubahan kinerja perekonomian seperti stabilitas politik dalam negeri dan infrastruktur yang belum memadai.