dc.description.abstract | Penelitian dengan judul ”Desain Kurikulum Muatan Lokal sebagai Upaya Konservasi Pengetahuan Etnobotani Suku Osing di Kabupaten Banyuwangi” dilakukan dengan tujuan jangka panjang implementasi desain materi kurikulum muatan lokal pengetahuan etnobotani masyarakat Using pada tingkat Sekolah Menengah Atas di Banyuwangi sehingga bisa melestarikan pengetahuan etnobotani yang dimiliki oleh masyarakat Using.
Target khusus pada tahun pertama adalah: 1) mengetahui kondisi pengetahuan etnobotani masyarakat Using yang mencakup penggunaan tumbuhan sebagai bahan kosmetik dan perawatan pasca persalinan, bahan pewarna, bahan pengawet, bahan kerajinan, bahan bangunan, dan bahan upacara adat, dan 2) menghasilkan desain materi kurikulum muatan lokal “pengetahuan etnobotani masyarakat Using” pada tingkat Sekolah Menengah Atas di Banyuwangi. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan teknik pendekatan Educational Research Based Development (R & D). Kedua target tersebut sudah tercapai 100% pada akhir penelitian tahun pertama.
Hasil penelitian mengenai etnobotani masyarakat Using menunjukkan bahwa masyarakat Using masih menggunakan pengetahuan turun-temurun mengenai tumbuhan yang digunakan untuk bahan kosmetik, perawatan pasca persalinan, bahan bangunan dan kerajinan, serta bahan upacara adat. Jumlah responden yang mengetahui penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari relatif tidak banyak dan usia responden rata-rata di atas usia 50 tahun. Dengan melihat kondisi responden ini, maka usaha konservasi pengetahuan etnobotani mutlak diperlukan. Sebagian data hasil penelitian etnobotani masyarakat Using sudah dipublikasikan dalam seminar nasional Biodiversitas di UNS Solo.
Data hasil penelitian etnobotani masyarakat Using digunakan untuk menyusun materi kurikulum muatan lokal, yaitu berupa silabus dan bahan ajar. Silabus yang disusun mengacu pada silabus mata pelajaran Sejarah dan Budaya Banyuwangi dengan menambahkan materi etnobotani bahan pewarna alami dan kosmetik msayarakat Using, kemudian diujikan di SMA Glagah Banyuwangi. Hasil validasi silabus dan bahan ajar menunjukkan bahwa silabus sangat valid dana bahan ajar valid, sehingga keduanya layak digunakan. Respon siswa terhadap bahan ajar menunjukkan lebih dari 80% siswa menyatakan senang terhadap bahan ajar tersebut. | en_US |