dc.contributor.author | Yhulia, Praptiningsih | |
dc.date.accessioned | 2014-07-02T02:03:51Z | |
dc.date.available | 2014-07-02T02:03:51Z | |
dc.date.issued | 2014-07-02 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57913 | |
dc.description.abstract | Kegiatan pengabdian masyarakat progran IbM dilaksanakan dengan dua mitra yaitu pengusaha jamur tiram UD. JJS dan SMA N 4 Jember. Produksi jamur tiram di UD. JJS agak rendah, berfluktuatif. Produk olahan yang dihasilkan hanya krispi dan kualitasnya masih kurang baik. Usaha jamur tiram di SMAN 4 Jember, akan direncanakan menjadi pelajaran Prakarya dalam kurikulum 2013 yang akan dikembangkan menjadi unit usaha kecil di sekolah tersebut. Mitra masih belum mengetahui teknologi penganekaragaman produk olahan jamur tiram, kurang memahami tentang manajemen produksi dan pemasaran serta analisis ekonomi.
Jamur tiram dapat dibuat menjadi berbagai macam produk olahan seperti bakso, nugget, abon dan krispi. Produk olahan ini sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat, anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Pembuatan mudah dan memerlukan peralatan yang umumnya ada di rumah tangga.
Oleh karena itu diperlukan program kegiatan masyarakat yang meliputi pelatihan dan pendampingan pengaturan periode pembudidayaan produksi jamur tiram, alih teknologi dan pelatihan penganekaragaman produk olahan jamur tiram, serta analisis ekonomi, pendampingan pengemasan dan pelabelan serta pendampingan pengurusan ijin SPP-IRT; rancang bangun dan pengadaan spinner.
Berdasarkan pelatihan yang sudah dilakukan, peserta sudah dapat membuat produk olehan jamur tiram yaitu bakso, nugget, abon dan krispi, dengan sifat fisik dan sensoris baik. Berdasarkan analisis ekonomi, maka tingkat kelayakan usaha yang tinggi adalah pembuatan bakso dan nugget diikuti krispi dan abon. Pengaturan produksi jamur tiram agar tidak fluktuatif perlu dilakukan secara bertahap. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Kegiatan pengabdian masyarakat progran IbM dilaksanakan dengan dua mitra yaitu pengusaha jamur tiram UD. JJS dan SMA N 4 Jember. Produksi jamur tiram di UD. JJS agak rendah, berfluktuatif. Produk olahan yang dihasilkan hanya krispi dan kualitasnya masih kurang baik. Usaha jamur tiram di SMAN 4 Jember, akan direncanakan menjadi pelajaran Prakarya dalam kurikulum 2013 yang akan dikembangkan menjadi unit usaha kecil di sekolah tersebut. Mitra masih belum mengetahui teknologi penganekaragaman produk olahan jamur tiram, kurang memahami tentang manajemen produksi dan pemasaran serta analisis ekonomi. Jamur tiram dapat dibuat menjadi berbagai macam produk olahan seperti bakso, nugget, abon dan krispi. Produk olahan ini sangat digemari oleh berbagai lapisan masyarakat, anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Pembuatan mudah dan memerlukan peralatan yang umumnya ada di rumah tangga. Oleh karena itu diperlukan program kegiatan masyarakat yang meliputi pelatihan dan pendampingan pengaturan periode pembudidayaan produksi jamur tiram, alih teknologi dan pelatihan penganekaragaman produk olahan jamur tiram, serta analisis ekonomi, pendampingan pengemasan dan pelabelan serta pendampingan pengurusan ijin SPP-IRT; rancang bangun dan pengadaan spinner. Berdasarkan pelatihan yang sudah dilakukan, peserta sudah dapat membuat produk olehan jamur tiram yaitu bakso, nugget, abon dan krispi, dengan sifat fisik dan sensoris baik. Berdasarkan analisis ekonomi, maka tingkat kelayakan usaha yang tinggi adalah pembuatan bakso dan nugget diikuti krispi dan abon. Pengaturan produksi jamur tiram agar tidak fluktuatif perlu dilakukan secara bertahap. | en_US |
dc.title | IbM USAHA JAMUR TIRAM | en_US |
dc.type | Other | en_US |