dc.contributor.author | Tantin, Ermawati | |
dc.date.accessioned | 2014-07-02T01:56:35Z | |
dc.date.available | 2014-07-02T01:56:35Z | |
dc.date.issued | 2014-07-02 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57911 | |
dc.description.abstract | Pembangunan kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, juga untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Pembangunan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional. Derajat kesehatan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain penduduk, lingkungan perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan (Suwelo,1992).
Masalah kesehatan adalah masalah paling banyak yang dihadapi oleh lansia. Salah satu masalah kesehatan pada lansia adalah karies gigi dan periodontitis. Karies gigi (gigi berlubang) merupakan penyakit yang paling banyak terjadi. Selain itu berdasarkan penelitian menunjukkan 95% penderita bergigi dengan umur lebih 65 tahun mempunyai penyakit periodontal, dan 70% penderita lansia membutuhkan perawatan periodontal (Astoeti, 2004).
Program kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Kalisat dilaksanakan oleh 1 orang dokter gigi yang melayani 12 desa di kecamatan Kalisat. Data dari Puskesmas Kalisat tahun 2008 menunjukkan angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cukup tinggi sekitar 75 % dan penyakit periodontal menempati urutan kedua setelah karies gigi. Hal ini dikarenakan salah satunya program kesehatan gigi dan mulut belum termasuk di dalam kegiatan posyandu lansia. Posyandu lansia di wilayah Puskesmas Kalisat terbagi atas 12 posyandu, dimana tiap-tiap posyandu lansia memiliki 2 kader. Kegiatan posyandu lansia sampai saat ini hanya melayani pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan pengobatan yang lain yang bersifat ringan seperti diare, batuk dan demam.
Untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia khususnya masalah kesehatan gigi dan mulut, maka tim pengusul ingin membantu para lansia di wilayah kerja puskesmas Kalisat untuk mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui kelompok posyandu dengan cara memberikan pendidikan tentang kesehatan gigi dan mulut, pelatihan cara deteksi dini penyakit periodontal serta pembentukan kader kesehatan gigi dan mulut posyandu lansia. Tujuan jangka panjang program ini adalah terciptanya kesehatan jasmani para lansia baik dari segi kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulutnya. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Pembangunan kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat, juga untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Pembangunan kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional. Derajat kesehatan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain penduduk, lingkungan perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan (Suwelo,1992). Masalah kesehatan adalah masalah paling banyak yang dihadapi oleh lansia. Salah satu masalah kesehatan pada lansia adalah karies gigi dan periodontitis. Karies gigi (gigi berlubang) merupakan penyakit yang paling banyak terjadi. Selain itu berdasarkan penelitian menunjukkan 95% penderita bergigi dengan umur lebih 65 tahun mempunyai penyakit periodontal, dan 70% penderita lansia membutuhkan perawatan periodontal (Astoeti, 2004). Program kesehatan gigi dan mulut di puskesmas Kalisat dilaksanakan oleh 1 orang dokter gigi yang melayani 12 desa di kecamatan Kalisat. Data dari Puskesmas Kalisat tahun 2008 menunjukkan angka kesakitan penyakit gigi dan mulut cukup tinggi sekitar 75 % dan penyakit periodontal menempati urutan kedua setelah karies gigi. Hal ini dikarenakan salah satunya program kesehatan gigi dan mulut belum termasuk di dalam kegiatan posyandu lansia. Posyandu lansia di wilayah Puskesmas Kalisat terbagi atas 12 posyandu, dimana tiap-tiap posyandu lansia memiliki 2 kader. Kegiatan posyandu lansia sampai saat ini hanya melayani pemeriksaan gula darah, tekanan darah dan pengobatan yang lain yang bersifat ringan seperti diare, batuk dan demam. Untuk membantu mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia khususnya masalah kesehatan gigi dan mulut, maka tim pengusul ingin membantu para lansia di wilayah kerja puskesmas Kalisat untuk mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut melalui kelompok posyandu dengan cara memberikan pendidikan tentang kesehatan gigi dan mulut, pelatihan cara deteksi dini penyakit periodontal serta pembentukan kader kesehatan gigi dan mulut posyandu lansia. Tujuan jangka panjang program ini adalah terciptanya kesehatan jasmani para lansia baik dari segi kesehatan umum dan kesehatan gigi dan mulutnya. | en_US |
dc.title | IbM KELOMPOK POSYANDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT | en_US |
dc.type | Other | en_US |