dc.description.abstract | Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman. Pemukiman penduduk di Kelurahan Tegalgede terutama di daerah perkampungan memiliki kepadatan rumah yang tinggi dan masing-masing rumah memiliki lahan pekarangan yang sangat sempit. Sampai saat ini, lahan pekarangan tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal sehingga pemandangan rumah-rumah di perkampungan terkesan gersang. Salah satu penyebab sempitnya lahan dan pekarangan rumah yang dimiliki adalah pendapatan keluarga yang terbatas.
Berdasarkan kondisi dan situasi tersebut permasalahan prioritas masyarakat mitra yaitu: (1) Tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang teknik vertikultur pada budidaya sayuran sangat terbatas; (2) Tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang manajamen usahatani dan pemasaran sangat terbatas; dan (3) Masyarakat Kelurahan Tegalgede memiliki lahan pekarangan yang sempit dan sama sekali belum dimanfaatkan secara optimal sehingga pendapatan keluarga belum dapat ditingkatkan. Metode pendekatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan mitra adalah sosialisasi, penyuluhan, demoplot dan pendampingan tentang budidaya sayuran organic dengan menggunakan teknik vertikultur, manajemen usaha dan manajemen pemasaran.
Hasil yang dicapai antara lain (1) Ibu-Ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok mawar dan melati memperloleh pendidikan dan pengetahuan baru mengenai cara budidaya sawi organik, manajemen usaha dan analisis biaya usahatani; (2) Ibu rumah tangga memiliki aktifitas positif yang rutin dilakukan setiap hari; (3) Pekarangan rumah JL. Tawangmangu V menjadi lebih hijau dan asri; (4) Keluarga dapat mengkonsumsi sayuran organik yang sehat karena terbebas dari pestisida sekaligus dapat menghemat pengeluaran; dan (5) Ada tambahan pendapatan bagi para ibu rumah tangga yang berhasil menjual hasil panen sawi organiknya. | en_US |