INTEGRASI APLIKASI METARHIZIUM ANISOPLIAE DAN NEMATODA PATOGEN SERANGGA SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI HAMA URET LEPIDIOTA STIGMA YANG MENYERANG TANAMAN TEBU
Date
2014-06-11Author
Nanang Tri Haryadi
Wildan Jadmiko
Syaifuddin Hasjim
Metadata
Show full item recordAbstract
Hama Lepidiota stigma merupakan hama endemis pada tanaman tebu. Akibat serangan hama ini menyebabkan penurunan hasil gula sampai 50 % (Dirjenbun, 2010). BBP2TP Surabaya (2008), telah melaporkan pada bulan Mei 2008 terjadi eksplosif serangan L. stigma di desa Tapan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung seluas 40 Ha dengan kategori serangan berat. Dari hasil pengamatan di lapangan pada tahun 2012, beberapa kebun tebu di Kabupaten Kediri, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi, mengalami permasalahan serangan L.stigma. Akibat serangan hama ini banyak ditemukan tanaman tebu yang pertumbuhannya kerdil dan tanaman roboh. Pada umumnya pengendalian L.stigma sulit dikendalikan karena larva hama ini mampu bersembunyi di dalam tanah dengan kedalaman tertentu, selain itu siklus hidupnya yang panjang juga menjadi kendala dalam pengendalian dengan pestisida. Oleh karena itu perlu alternatif pengendalian yaitu dengan memadukan M.etarhizium anisopliae dan nematoda patogen serangga (NPS) sebagai agen pengendali hayati. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari patogenesitas agen hayati Metarhizium anisopliae dan Nematoda patogen serangga dalam mengendalikan L.stigma, apabila diaplikasikan sendiri-sendiri dan apabila kedua agen hayati tersebut dikombinasikan. Luaran penelitian ini yaitu publikasi karya tulis dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu (a) Skreening agen hayati NPS dan M.anisopliae untuk mengetahui agen hayati paling virulen, (b) Perbanyakan agen hayati NPS dan M.anisopliae, (c) Uji patogenesitas agen hayati yang paling virulen baik NPS dan M.anisopliae terhadap L.stigma. Hasil penelitian diperoleh enam isolate jamur M.anisopliae yaitu isolate Jombang 1, Jombang 2, Kediri, Gayasan, Glantangan dan Banyuwangi. Nematoda Patogen Serangga Steinernema sp. Isolat Kediri merupakan isolate yang paling virulen. Nilai LC50 Steinernema sp. Sebesar 255,3 ji/ml. Nilai LT50 yang diperlukan nematoda untuk dapat menyebabkan persentase mortalitas larva L. stigma sebesar 50% adalah 158,7 jam setelah kontak.
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]