dc.description.abstract | Pengembangan sediaan lepas lambat yang dirancang untuk tinggal lebih
lama di lambung disebut gastroretentive drug delivery system (GRDDS). Tujuan
utama pengembangan GRDDS adalah agar ketersediaan hayatinya lebih baik
dibandingkan dengan sediaan konvensional yang pada umumnya diabsorbsi secara
fluktuatif. Salah satu pengembangan GRDDS adalah floating drug delivery system
(FDDS). FDDS lebih dikenal dengan sistem yang memiliki densitas kecil sehingga
memiliki kemampuan mengembang kemudian mengapung dan tinggal di lambung,
obat dilepaskan perlahan – lahan pada kecepatan yang ditentukan. Pada penelitian ini
digunakan HPMC K4M dan etil selulosa sebagai matriks yang mampu untuk
mengembang dan menjadikan sediaan memiliki densitas yang lebih kecil daripada
media pendisolusi sehingga dapat mengapung. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh jumlah HPMC K4M dan etil selulosa terhadap kekerasan tablet,
kemampuan mengapung serta dissolution efficiency-nya dan komposisi optimum
HPMC K4M dan etil selulosa pada pembuatan tablet lepas lambat metformin HCl
dengan sistem mengapung.
Tablet metformin HCl dibuat dengan menggunakan metode granulasi basah.
Penelitian dirancang dengan menggunakan metode desain faktorial 2
sehingga
didapatkan 4 formula. Masing – masing formula dilakukan pengujian untuk
mengetahui pengaruh jumlah HPMC K4M dan etil selulosa terhadap kekerasan tablet,
floating lag time, floating duration time dan dissolution efficiency selama 8 jam.
Hasil optimasi untuk mengetahui jumlah HPMC K4M dan etil selulosa pada
pembuatan tablet lepas lambat metformin HCl dengan system mengapung
menggunakan Stat-Ease Design Expert 8.0.6 trial software. | en_US |