dc.description.abstract | Peningkatan konsumsi susu sapi oleh manusia tidak diimbangi dengan
penanganan susu sapi dengan tepat dari tangan peternak hingga ke tangan konsumen.
Padahal, penanganan susu yang tidak tepat mengakibatkan kerusakan susu akibat
kontaminasi mikroba, dan juga perubahan komposisi kimia susu. Dengan demikian,
hal ini merupakan bentuk nyata dari pelanggaran UU No. 8 tahun 1998 tentang
Perlindungan Konsumen. Perlindungan terhadap konsumen yang dilakukan oleh
produsen pada umumnya adalah pemberian tanggal kadaluarsa sebagai penanda shelf
life dari produk. Selain pemberian tanggal kadaluarsa, dapat pula dilakukan pelekatan
TTI (Time-Temperature Indicator) yang bisa menunjukkan shelf life dari produk yang
berkurang sebagai akibat dari kesalahan suhu penyimpanan produk.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum dari fabrikasi
time-temperature indicator berbasis pipa kapiler sebagai pendeteksi kesalahan suhu
penyimpanan susu, dan juga untuk mengetahui korelasi antara penurunan kualitas
susu akibat kesalahan suhu penyimpanan dengan tinggi kenaikan warna/indikator
pada time-temperature indicator.
Adapun langkah-langkah dari metode penelitian ini, antara lain: optimasi
kondisi fabrikasi TTI, aplikasi TTI terfabrikasi pada kemasan susu “Milku”,
pengamatan terhadap tinggi kenaikan indikator serta beberapa parameter penurunan
kualitas susu yang mencakup pengamatan terhadap perubahan bau dengan
menggunakan bantuan panelis, pengukuran pH, dan total mikroba terhitung pada susu
selama 10 jam pada suhu ruang, dan pelaksanaan analisa data. | en_US |