KARAKTERISASI FOULING PROTEIN PADA MEMBRAN POLISULFON TERSULFONASI (SPSf)
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bentuk fisik membran PSf dan
membran SPSf tidak memiliki perbedaan namun kedua membran tersebut memiliki
sifat fisik dan sifat kimia yang berbeda. Adanya gugus sulfonat (−SO3H) dapat
meningkatkan sifat fisik (DSA dan densitas) dan sifat kimia (KPI dan DS) pada
membran SPSf. Adanya gugus sulfonat ini dibuktikan dengan hasil analisa gugus
fungsi menggunakan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy), yang
menunjukkan adanya puncak S-O-R dari gugus sulfonat (-SO3H) pada pita serapan
~1027 cm-1 dan serapan melebar pada daerah ~3700 cm-1 yang menunjukkan adanya
serapan gugus –OH yang berasal dari gugus sulfonat. Kedua puncak tersebut tidak
muncul pada spektra membran PSf.
Hasil uji kinerja membran menunjukkan bahwa nilai fluks air pada membran
PSf lebih besar dibandingkan dengan membran SPSf, namun untuk nilai fluks protein
membran SPSf memiliki nilai fluks yang lebih besar dibandingkan dengan membran
PSf. Fluk protein BSA pH 5 dan fluks air setelah adsorpsi BSA pH 5 memiliki nilai
fluks terendah. Hal ini dikarenakan pada pH 5 protein berada pada titik isoelektrik
dan cenderung membentuk agregat sehingga dapat menurunkan nilai fluks dan
memicu terjadinya fouling. Hasil pengukuran nilai RFR dan ketahanan fouling
menunjukkan bahwa nilai RFR atau penurunan fluks air tebesar terjadi pada membran
PSf setelah adsorpsi BSA pH 5 yaitu sebesar 17,5 % dan memiliki ketahanan fouling
paling rendah yaitu 0,825 (kurang dari 1), yang mengindikasikan terjadinya fouling,
sedangkan pada membran SPSf memiliki nilai RFR kecil dan tahanan fouling yang
bernilai lebih dari 1 (tidak terjadi fouling).