EKSISTENSI JENIS-JENIS PADI LOKAL DI DESA KEMIREN KECAMATAN GLAGAH KABUPATEN BANYUWANGI

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah padi lokal yang masih ada (eksis) sebanyak 5 varietas yaitu varietas Pelang Abang, Genjah Arum, Pelang Cemeng / Bahak, Hoing Jaher dan Ketan Cemeng. Sedangkan yang pernah ada (tidak eksis) sebanyak 8 varietas yaitu Hoing Cantel, Untup Ruyung, Ketan Kutuk, Rondo Jeblok, Bali Klungkug, Sri Kuning, Rumpuk Bali dan Ketan Sampang. Peranan padi lokal dalam tradisi masyarakat Using selain sebagai bahan konsumsi, juga sebagai salah satu bagian dalam sesaji upacara tradisional Using. Hal ini dikarenakan padi lokal memiliki simbol tertentu yaitu sebagai simbol kehidupan dalam tradisi pembangunan rumah adat Using, serta menyimbolkan suatu hubungan yang erat dalam upacara pernikahan karena bulir padi pada malai padi lokal tidak mudah rontok, sehingga masyarakat setempat menjadikannya sebagai salah satu bagian dari sesaji suatu ritual adat pernikahan. Untuk ciri morfologi padi lokal Kemiren, masing- masing varietas memiliki ciri morfologi tersendiri sehingga antara varietas satu dengan yang lain dapat dibedakan, misalnya adanya aroma pada varietas Genjah Arum, dan perbedaan warna ekor gabah pada setiap varietas, yakni merah pada Pelang Abang dan hitam pada Pelang Cemeng, kuning pada Genjah Arum dan kuning keemasan pada Ketan Cemeng. Selain itu, batangnya mudah rebah pada Hoing Jaher, sedangkan yang lainnya memiliki batang lebih kuat. Umumnya berasnya berwarna putih, namun berwarna hitam pada Ketan Cemeng.