• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Nursing
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Nursing
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DALAM PROGRAM DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE (DOTS) DENGAN HASIL APUSAN BTA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TANGGUL KABUPATEN JEMBER

    Thumbnail
    View/Open
    Rindy Erlinda - 092310101034_1.pdf (2.166Mb)
    Date
    2014-04-23
    Author
    Rindy Erlinda
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan peran pengawas minum obat (PMO) dalam program Direct Observed Treatment Shortcourse (DOTS) dengan hasil apusan BTA pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik menggunakan desain studi ekologi dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien TB paru yang sedang aktif menjalani pengobatan di Puskesmas Tanggul dengan awal diagnosis pada bulan Juni-November 2013 sebanyak 47 pasien dengan sampel penelitian sebanyak 24 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner peran PMO yang diisi oleh pasien TB paru serta hasil pemeriksaan sputum BTA yang dilihat dari kartu pengobatan pasien. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Puskesmas Umbulsari Kabupaten Jember. Hasil uji validitas menggunakan Pearson Product Moment dengan nilai 0,453-0,801dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai 0,930. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 orang yang menilai peran PMO sesuai, terdapat 1 orang (7,7%) yang masih BTA+ setelah 2 bulan pengobatan dan 12 orang (92,3%) telah mengalami perubahan menjadi BTA(-) setelah 2 bulan menjalani pengobatan. 11 orang yang menilai peran PMO tidak sesuai, ada 6 orang (54,5%) yang BTA 2 bulan pertama pengobatan masih BTA+ dan 5 orang (45,5%) yang menjalani pengobatan selama 2 bulan BTAnya berubah menjadi BTA(-). Analisis data menggunakan fisher’s exact dengan hasil ada hubungan peran PMO dalam program DOTS dengan hasil apusan BTA pasien TB paru di Puskesmas Tanggul Kabupaten Jember (p value = 0,023 < α = 0,05). Peran PMO yang sesuai memiliki peluang 14,4 kali lebih besar terhadap hasil BTA pasien (Odd Ratio (OR) = 14,4). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Puskesmas Tanggul untuk memberikan pemahaman tidak hanya bagi pasien tetapi juga keluarga demi tercapainya kesembuhan yang optimal dengan adanya peran serta dari PMO untuk selalu memberikan dukungan terhadap pengobatan pasien TB paru.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57389
    Collections
    • UT-Faculty of Nursing [1616]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository