ANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN POLA TANAM GRAF PRISMA DAN TINGKAT KEMIRINGAN BATANG MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA
Abstract
Dalam penelitian ini, peneliti telah melakukan penelitian terhadap sirku-
lasi udara pada tanaman kopi berdasarkan graf prisma dan tingkat kemiringan
batang dengan hasil akhir bahwa pola tanam graf prisma bisa dijadikan pola ta-
nam tanaman kopi dan kemiringan batang adalah tidak terlalu miring dan tidak
terlalu tegak. Dalam melakukan penelitian tersebut, peneliti menggunakan me-
tode observasi. Untuk mengetahui pengaruh dari pola tanam graf prisma dan
tingkat kemiringan batang, pembahasannya harus ditinjau dari dua aspek yaitu
pada pola tanamnya dan tingkat kemiringan batangnya. Jika pola tanamnya
teratur dan tingkat kemiringannya sudah optimal, maka produktivitas biji kopi
diyakini bisa meningkat.
Dalam mempelajari model sirkulasi udara pada tanaman kopi, pemba-
hasannya dimulai dengan membuat model matematika yang berdasarkan kasus
sirkulasi udara pada tanaman kopi. Dengan menggunakan hukum-hukum ¯sika
maka diperolehlah model persamaan matematika untuk sirkulasi pada tanaman.
Model persamaan matematika pada kasus sirkulasi udara pada tanaman kopi ber-
viii
dasarkan pola tanam graf prisma dan tingkat kemiringan batang yakni:
[
3
8
(¢y¢t½(ucosµ) ¡ ¢y¢t½) +
3
8
(¢x¢t½(vsinµ) ¡ ¢x¢t½)]Á(i; j) +
[
3
8
(¢y¢t½(ucosµ) ¡ ¢y¢t½)]Á(i + 1; j) + [¡
7
8
(¢y¢t½(ucosµ) ¡
¢y¢t½)]Á(i ¡ 1; j) + [
1
8
(¢y¢t½(ucosµ) ¡ ¢y¢t½)]Á(i ¡ 2; j) +
[
3
8
(¢x¢t½(vsinµ) ¡ ¢x¢t½)]Á(i; j + 1) + [¡
7
8
(¢x¢t½(vsinµ) ¡
¢x¢t½)]Á(i; j ¡ 1) + [
1
8
(¢x¢t½(vsinµ) ¡ ¢x¢t½)]Á(i; j ¡ 2) =
¡½[¢y¢t(p(ucosµ)0 +
1
2
½(ucosµ)0(vsinµ)0 + ¹(vsinµ)0 + ½(ucosµ)2(vsinµ) +
1
2
(ucosµ)(vsinµ)2) + ¢x¢t(p(vsinµ)0 +
1
2
½2(ucosµ)0(vsinµ)0 + ¹(ucosµ)0 +
1
2
½(ucosµ)2(vsinµ) + ½(ucosµ)(vsinµ)2)] + ¢y¢t(½g ¡ p) +
¢y¢t
¢x
(2¹(ucosµ) + ¹(vsinµ)) + ¢x¢t(½g ¡ p) +
¢x¢t
¢y
(2¹(ucosµ) +
¹(vsinµ)) + (¹(ucosµ) + ¹(vsinµ)) (1)
Dengan menyelesaikan model persamaan matematika dengan metode vo-
lume hingga dan teknik diskritisasi QUICK maka diperoleh matrik yang diselesai-
kan dengan metode iterasi biasa atau metode konjugat gradien. Penyelesaiannya
menggunakan simulasi dengan program MATLAB dan FLUENT.