HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN PENAMPILAN PERAN LANSIA DI MASYARAKAT WILAYAH POSYANDU ALAMANDA 99 KELURAHAN JEMBER LOR KABUPATEN JEMBER
Abstract
Penelitian merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode
deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional yaitu peneliti hanya melakukan
observasi atau pengambilan data pada variabel spiritualitas dan penampilan peran
satu kali saja pada sampel penelitian. Populasi pada penelitian adalah lansia yang
terdaftar dalam Posyandu Alamanda 99 yaitu sebanyak 57 orang, dengan sampel
yang berjumlah dari 34 responden. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Penentuan responden atau subjek penelitian
dengan pengundian secara acak, dimana peneliti memasukkan semua daftar nama
lansia yang kemudian dilakukan pengambilan secara acak sampai didapatkan 34
sampel. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner spiritualitas
dan penampilan peran lansia yang dikembangkan oleh peneliti sebagai alat
pengumpul data. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan Pearson Product
Moment dan uji Alpha Cronbach, yang didapatkan 24 pertanyaan yang valid dari
33 pertanyaan untuk variabel spiritualitas lansia serta 21 pertanyaan yang valid
dari 28 pertanyaan dari variabel penampilan peran lansia.
Skor spiritualitas lansia terendah adalah 20 dan skor tertinggi adalah 48.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spiritualitas lansia rata-rata sebesar
36,41, dengan kata lain skor spiritualitasnya lebih mendekati nilai maksimal. Skor
untuk penampilan peran lansia paling rendah adalah 16 sedangkan skor tertinggi
adalah 42. Hasil untuk penampilan peran lansia memiliki rata-rata sebesar 31,71,
dengan kata lain kondisi penampilan peran lansia lebih mendekati nilai maksimal.
Hasil uji statistik didapatkan p value = 0,0005 yang menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan penampilan peran lansia.
Hasil analisis diperoleh data bahwa hubungan yang kuat antara kedua variabel
serta berpola positif sehingga semakin baik spiritualitas lansia semakin efektif
pencapaian penampilan peran lansia. Kondisi ini didukung oleh hasil analisa
penelitian (r = 0,811). Nilai koefisien dengan determinasi 0,658 artinya persamaan
garis regresi yang diperoleh dapat menerangkan 65,8 % variasi penampilan peran
lansia.
Hasil penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan mengenai teori
dan konsep tentang spiritualitas dan penampilan peran lansia. Perawat komunitas
penting untuk mengaplikasikan perannya dengan perawat dapat melakukan
pelatihan kepada kader posyandu tentang komunikasi, informasi, dan edukasi
(KIE) terkait tugas perkembangan lansia, sehingga keluarga dan kader memiliki
motivasi untuk berperan serta dalam meningkatkan upaya pencapaian tugas
perkembangan lansia.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1548]