dc.description.abstract | Pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah
aktivitas lisan, tertulis,dan bekerjasama. Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan
dengan data observasi sebagai berikut.
a) Aktivitas lisan
Aktivitas tim mempresentasikan hasil LKS mendapat skor 90% di siklus I
dan meningkat menjadi 95% di siklus II. Aktivitas siswa menyampaikan
gagasan mendapat skor 77,68% di siklus I dan meningkat menjadi 89,29% di
siklus II. Aktivitas siswa bertanya kepada teman mendapat skor 79,46% di
siklus I dan meningkat menjadi 91,07% di siklus II. Aktivitas siswa menjawab
pertanyaan mendapat skor 69,64% di siklus I dan meningkat menjadi 93,75%
di siklus II. Aktivitas bertanya kepada guru mendapatkan skor 68,75% di siklus
I dan meningkat menjadi 89,29% di siklus II.
b) Aktivitas tertulis
Aktivitas tim mengisi lembar jawaban mendapat skor 95% di siklus I dan
meningkat menjadi 95% di siklus Aktivitas tim kerapian tulisan mendapat skor
90% di siklus I dan meningkat menjadi 95% di siklus II. Aktivitas tim
kebenaran jawaban mendapat skor 95% di siklus I dan meningkat menjadi
100% di siklus II. Aktivitas siswa berbagi jawaban dengan teman mendapat
skor 76,79% di siklus I dan meningkat menjadi 95,54% di siklus II.
c) Aktivitas bekerjasama
Aktivitas tim kekompakan mendapat skor 90% di siklus I dan meningkat
menjadi 100% di siklus II. Aktivitas siswa menghargai gagasan teman
mendapat skor 89,29% di siklus I dan meningkat menjadi 94,64% di siklus II.
Aktivitas siswa membantu teman mendapat skor 80,36% di siklus I dan
meningkat menjadi 91,07% di siklus II.
Pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Pada siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa adalah: 50%
pada kuis 1; 60,71% pada kuis 2; 75% pada kuis 3; dan 64,29% pada tes akhir 1.
Pada siklus II, persentase ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 82,14%
pada tes akhir 2. | en_US |