KELUARGA PASANGAN PERKAWINAN USIA MUDA/ REMAJA DALAM PERSPEKTIF PERTUKARAN SOSIAL
Abstract
Hubungan yang terjadi pada pasangan suami istri tersebut terjadi secara
simetris dan asimetris. Hubungan simetris pada keluarga pasangan perkawinan usia
muda ditandai dengan penerimaan reward dari cost yang dikeluarkan seseorang.
Sedangkan hubungan asimetrisnya terjadi jika imbalan (reward) tidak didapatkan atas
biaya (cost) yang dikeluarkan. Selain itu, jika nilai dari reward yang didapatkan tidak
sebanding dengan cost yang diberikan, maka juga akan terjadi hubungan asimetris.
Kecenderungan terjadinya hubungan yang asimetris ini dapat dikarenakan dari
kertidakseimbangan Cost dan Reward yang diberi dan diterima. Adanya hubungan
asimetris dalam sebuah keluarga dijadikan salah satu pelajaran untuk berbenah diri
menjadi lebih baik lagi. Ini merupakan salah satu usaha yang dilakukan keduanya
untuk menjaga keharmonisan keluarga sebagai tujuan utamanya.
Terjadinya proses pertukaran sosial yang ditandai dengan pemberian cost dan
reward yang seimbang menjadi harapan pasangan perkawinan usia muda. Akan
tetapi, dalam hubungan yang terjadi pada sebuah keluarga tidak serta merta bersifat
simetris saja, melainkan juga asimetris. Usaha yang mereka lakukan demi menjaga
keharmonisan keluarga dilakukan dengan berbagai macam cara dengan mengimbangi
terjadinya hubungan asimetris yang ada. Selain itu, adanya nilai-nilai struktural yang
melekat pada tiap individu yang juga memberikan kontribusi besar dalam menjaga
keharmonisan keluarga dan pencapaian harapan-harapan dalam perkawinan mereka.
Seperti adanya kebudayaan dan nilai norma yang telah dianggap menjadi sebuah
pedoman hidup mereka.