PENDEKATAN AMERIKA SERIKAT DALAM MENGHADAPI KELOMPOK JAMAAH ISLAMIYAH DI ASIA TENGGARA ERA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH
Abstract
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif deskriptif. Data
yang digunakan hanya data yang bersifat sekunder yang berarti data-data pengamatan
terhadap obyek yang diteliti tidak diperoleh secara langsung, tetapi didapatkan dari
buku-buku, jurnal-jurnal terbitan, artikel atau pemberitaan di media massa, karya tulis
yang dianggap relevan, serta informasi yang terdapat di internet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan-pendekatan yang dilakukan
Amerika Serikat dalam menangani kelompok Jamaah Islamiyah era pemerintahan
Bush adalah dengan mengadakan kerjasama-kerjasama dalam berbagai bidang, yaitu:
Bidang politik dan militer, yakni kesepakatan program Indonesia-United Security
Dialogue (IUSSD), yang merupakan forum dialog antara Indonesia dan AS bidang
pertahanan. Pemerintah AS memberikan bantuan militernya melalui foreign military
financing (FMF), international military and education training (IMET), expanded
international military and education training (E-IMET), joint military execise and
other activities, dan regional defense counterterrorism fellowship program (CTFP);
Bidang penegakkan hukum dan ekstradisi, yaitu dengan memberikan bantuan dana
untuk penegakan hukum mengadili kejahatan internasional seperti terorisme terutama
untuk kelompok Jamaah Islamiyah di Asia Tenggara, dan bersama dengan komunitas
internasional, AS juga mengembangkan konvensi-konvensi internasional untuk
melibatkan diri dalam sebuah misi menghukum para pelaku terror atau
mengekstradisi mereka ke negara tempat aksi berlangsung.; Serta pemberian bantuan
dan sanksi ekonomi, yaitu dengan memberlakukan sanksi ekonomi terhadap negaranegara
yang mendukung aksi terorisme serta memberikan bantuan ekonomi melalui
program NADR (Non-proliferation, Anti-terrorism, Demining, and Related
Programs).