PROSES LELANG ELEKTRONIK (PAKET LELANG REHABILITASI PUSKESMAS WONGSOREJO)
Abstract
Proses lelang elektronik pada unit layanan pengadaan (ULP) Kabupaten
Banyuwangi terutama pada paket lelang – Rehabilitasi Puskesmas Wongsorejo adalah
berawal dari tahap pengumuman paket lelang, pendaftaran, pemberian penjelasan
(aanwizing), upload dokumen penawaran, evaluasi dokumen penawaran, penetapan
dan pengumuman pemenang, sampai masa sanggah. Lelang diawali dengan
pengumuman lelang yang diumumkan pada tanggal 23 - 26 Juli 2013 pada jam 12.00
WIB, lelang berlanjut sampai tahap evaluasi dimana peserta lelang adalah 10 peserta
dengan penawaran yang beragam, seleksi aritmatik menunjukkan tiga penawaran
terendah yaitu CV. Dewi Sri, CV. Dharma Satriya dan CV. Mawar Merah. Setelah
dilakukan evaluasi dokumen administrasi, teknis dan biaya dan juga setelah
dilakukan pembuktian kualifikasi dokumen maka ditetapkannya pemenang lelang
yaitu CV. Mawar Merah dengan alamat: Lingk Sukowidi Rt/Rw 01/02 Kel Klatak
Kec. Kalipuro Banyuwangi. CV. Mawar Merah memenangkan lelang dengan harga
penawaran Rp 355.253.422 dari nilai harga pagu Rp 486.880.000.
Semua tahap lelang elektronik berjalan baik dan sesuai dengan peraturannya,
kesiapan dari sisi panitia lelang sendiri sudah baik karena hampir semua personil
panitia lelang sudah mampu dan menguasai sistem teknologi informasi elektronik ini.
Namun seperti yang sudah disampaikan peneliti bahwa dalam pelaksanaannya masih
ditemukan kekurangan-kekurangan yang bisa menghambat dari pelaksanaan lelang
elektronik itu sendiri. Kekurangan dari sistem elektronik ini salah satunya yaitu
kurangnya kesiapan dan kesadaran dari sisi peserta lelang yaitu para penyedia jasa
yang masih belum bisa mengikuti dari perkembangan sistem teknologi lelang.
Sementara masih ditemukan juga kekurangan dari segi jaringan aplikasi yaitu
kecilnya bandwith jaringan web server LPSE yang menyebabkan kelambatan proses
dari segi upload / download dokumen. Dan juga masih ada kekurangan pada teknis
pelaksanaan tahap aanwizing / pemberian penjelasan yang menyebabkan nilai efisien
dan efektif yang seharusnya bisa dicapai namun akhirnya tidak tercapai.