PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL PADA KELAS IVA SDN KEPATIHAN 03 JEMBER TAHUAN AJARAN 2010/2011
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa melalui penerapan metode diskusi kelompok pada mata pelajaran IPS.
Penelitian ini dilakukan di SDN Kepatihan 03 jember Kecamatan Kaliwates.
Penentuan subyek penelitian menggunakan metode populasi, yaitu di kelas IVA dengan
jumlah siswa sebanyak 45 siswa. Sumber data primer diperoleh dari siswa kelas IVA dan
guru kelas IVA, sedangkan data sekunder diperoleh dari guru kelas IVA. Desain yang
dipakai dalam penelitian ini adalah model skema spiral dari Hopkins dengan tahap
penelitian tindakan yang meliputi perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan
(observation), dan refleksi (reflection). Untuk memperoleh data dalam penelitian ini
digunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian sebelum tindakan skor rata-rata motivasi
belajar siswa sebesar 2,8 dengan kriteria rendah, sedangkan hasil belajar siswa
menunjukkan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 51,1%. Pada siklus I, motivasi
belajar siswa meningkat menjadi 3,2 dengan kriteria sedang, dan hasil belajar siswa
meningkat dengan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 75%. Pada siklus II,
motivasi dan prestasi belajar siswa semakin meningkat dengan skor rata-rata motivasi
belajar siswa sebesar 41 dengan kriteria tinggi. Peningkatan tersebut searah dengan
peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 86%.
Berdasarkan hasil penelitian dan paparan pada bab sebelumnya dapat di peroleh
kesimpulan bahwa Penerapan metode diskusi kelompok dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa kelas IV A SDN Kepatihan 03. Hal ini terlihat dari persentase motivasi
siswa sebelum tindakan rendah setelah pelaksanaan tindakana siklus I motivasi belajar
siswa meningkat menjadi sedang, hal ini ditunjukan dengan prilaku siswa bersemangat
selama pembelajaran berlangsung, namum pada pelaksanaan siklus I beberapa hambatan
misalnya beberapa siswa masih canggung dan bingung dalam proses pembelajaran maka
peneliti melanjutkan tindakan ke siklus II, persentase yang dicapai pada siklus II
tergolong dalam kategori motivasi tinggi hal ini di tunjukan dengan rasa senang, semangat
siswa dalam pelaksanan pembelajaran, ketutasan hasil belajar siswa sebelum tindakan tidak
tuntas setelah tindakan siklus I, siklus II berubah menjadi tuntas,