dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
SDN Kepatihan 03 Jember dalam mata pelajaran IPA pokok Bahasan Macam-macam
Gerak Benda melalui model pembelajaran Quantum Teaching tahun pelajaran 2010/2011.
Pengambilan data dalam penelitian ini, dilaksanakan di SDN Kepatihan 03 Kecamatan
Kaliwates, dimulai pada tanggal 24 Mei 2011 sampai tanggal 27 Mei 2011, subyek
penelitian adalah siswa kelas III dengan jumlah siswa 24 siswa. Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain yang dipakai dalam penelitian ini adalah model
skema kemis dan taggar dengan tahap penelitian tindakan yang meliputi perencanaan
(planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
Pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, dan wawancara. Data yang
dikumpulkan berupa analisis jawaban siswa terhadap tes akhir siklus I, dan tes akhir sklus
II, analisis motivasi siswa selama proses pembelajaran IPA, serta jawaban siswa terhadap
wawancara yang dilakukan peneliti. Penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching
pada pembelajaran IPA materi macam-macam gerak benda ini efektif karena dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan akademik dan aktifitas siswa dalam
proses belajar mengajar. Persentase hasil tes formatif mengalami peningkatan pada siklus I
sampai dengan siklus II dari 28.3% menjadi 80.2%. Motivasi belajar siswa meningkat pada
siklus I sampai dengan siklus II dari 54.5% menjadi 72%. Peningkatan aktivitas diatas,
`
dapat dilihat bahwa dengan bermain peran dapat meminimalisir kekurangan dari
pembelajaran tersebut.
Hasil dari penelitian ini adalah pengunaan model pembelajaran Quantum Teaching
pada mata pelajaran IPA pokok bahasan macam-macam gerak benda dikatakan dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal.
Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa kelas III SDN
Kepatihan 03 Jember Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember pada siklus I sampai siklus
II. Pada siklus I, ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 28% siswa yang
mengalami ketuntasan hasil belajar. Sedangkan pada siklus II, ketuntasan hasil belajar
secara klasikal mencapai 80,2% siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar. | en_US |