PENGARUH VARIASI JENIS CAIRAN PENUKAR PANAS TERHADAP KINERJA PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PELAT DATAR YANG MENGGUNAKAN PRINSIP SIRKULASI PAKSA
Abstract
Pemanas air tenaga surya adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan kolektor surya sebagai penyerap panas dari radiasi panas matahari yang diteruskan ke pipa yang berisi cairan penukar panas (heat exchanger). Dalam penelitian ini, dilakukan pengujian perbandingan kinerja pemanas air tenaga surya antara kinerja pemanas air yang menggunakan cairan penukar panas air, air garam 3,5 %, dan minyak kelapa sawit. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil data setiap 30 menit selama 3 jam yaitu pada pukul 09.00-12.00 WIB dan pengujian tersebut dilakukan sebanyak 3 kali pada hari yang berbeda dengan variasi jenis cairan penukar panas. Dari penelitian tersebut diambil data antara lain suhu cairan penukar panas masuk dan keluar kolektor, dan suhu air pada tangki, yang kemudian dilakukan pengolahan data untuk menentukan laju aliran massa, massa jenis fluida, perbedaan suhu pada cairan penukar panas masuk dan keluar kolektor (ÄT), kinerja pemanas air tenaga surya (q), dan pengolahan data secara grafik. Hasil penelitian dari beberapa jenis cairan penukar panas air, air garam 3,5 %, dan minyak kelapa sawit menunjukkan bahwa cairan penukar panas minyak kelapa sawit dengan kapasitas panas sebesar 1,866 kj/kg.K dan titik didih sebesar 175 0C adalah kinerja paling besar, nilai kinerja paling rendah dimiliki oleh air. Hal ini disebabkan nilai kapasitas panas minyak kelapa sawit lebih kecil dari kapasitas panas air dan lebih besar dari kapasitas air garam 3,5 %, selain itu juga di pengaruhi oleh titik didih minyak kelapa sawit yang paling tinggi dari cairan penukar panas lainnya.
Collections
- Fakultas Teknik [94]