dc.description.abstract | Hasil overlay menunjukkan bahwa wilayah DAS Sampean mayoritas masuk
dalam kategori potensial kritis, yaitu seluas 78.599,06 ha atau sekitar 61,74%.
Luasan kelas kritis lainnya adalah agak kritis 16.814,97 ha (13,21%), kritis
1.948,92 ha (1,53%), sangat kritis 786,73 ha (0,62%) dan 29.159,73 ha atau
sekitar 22,90 % wilayahnya masuk kategori tidak kritis. Parameter yang paling
mempengaruhi kekritisan tersebut adalah faktor manajemen, produktivitas dan
tutupan lahan, sehingga upaya perbaikan lahan harus lebih difokuskan pada ketiga
faktor tersebut.
Lahan yang teridentifikasi sebagai lahan kritis harus terus diperhatikan dan
ditingkatkan kualitasnya sehingga potensi bencana yang dapat terjadi dapat
diminimalisasi. Upaya Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RLKT) dapat
dilakukan melalui metode vegetatif dan metode Teknik Sipil. Sehingga apabila
metode vegetatif seperti penanaman pohon dirasa kurang efektif dalam mengatasi
permasalahan yang ada maka dapat digunakan metode Teknik Sipil. Metode ini
dilakukan dengan pembuatan bangunan/ konstruksi seperti DAM penahan, teras
(sengkedan) dan saluran pembuangan air yang bertujuan untuk mengurangi laju
aliran permukaan, mencegah erosi, dan mengendalikan sedimen. | en_US |