PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP NILAI INDEKS BIAS MINYAK GORENG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN DIFRAKSI FRAUNHOFER
Abstract
Hubungan variasi suhu terhadap indeks bias beberapa merek minyak goreng
dapat ditunjukkan melalui grafik hubungan perubahan suhu terhadap nilai indeks
bias. Grafik yang dihasilkan pada lima merek minyak goreng berupa kurva linier dan
berbanding terbalik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hubungan indeks bias
dengan suhu yaitu semakin tinggi suhu maka nilai indeks bias akan semakin turun
secara linier. Berdasarkan persamaan regresi linier yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa merek C mengalami perubahan indeks bias paling kecil, sedangkan merek B
mengalami perubahan paling besar. Bila dilihat dari kualitasnya, maka merek C
dimungkinkan memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan merek lainnya.
Sedangkan merek B sebaliknya. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui regresi
linier, diperoleh hasil dimana minyak goreng merek C diindikasikan memiliki
kualitas lebih baik dan minyak goreng merek B diindikasikan memiliki kualitas
kurang baik. Hasil ini berkebalikan dengan hasil yang diperoleh pada tabel 4.2.
Berdasarkan deskrepansi yang diperoleh pada tabel 4.2 diperoleh hasil dimana
minyak goreng merek B dan D diindikasikan memiliki kualitas baik, sedangkan
minyak goreng merek A memiliki kualitas yang kurang baik padahal bila dilihat dari
gradiennya merek A masih memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan hasil tersebut
dapat diketahui bahwa minyak goreng yang pada awalnya diindikasikan memiliki
kualitas yang baik belum tentu akan tetap baik bila terus dipanaskan.