dc.description.abstract | Pada pemodelan magnetotelurik 2D modus TE didapatkan respon
magnetotelurik 2D modus TE berupa kurva resistivitas semu dan kurva fasa
impedansi, sedangkan solusi dari persamaan untuk pemodelan berupa kontur medan
listrik Ey dan fasa medan listrik Ey yang direpresentasikan dalam bentuk warna
sebagai fungsi dari kedalaman bumi. Pada pemodelan magnetotelurik untuk model
bumi homogen syarat validasi sudah terpenuhi yaitu keluaran program yang berupa
nilai resistivitas semu mendekati nilai 100 Ω dan nilai fasa impedansinya mendekati
nilai 45o. Pada pemodelan untuk model bumi homogen juga didapatkan frekuensifrekuensi
yang dapat menghasilkan respon nilai resistivitas semu tidak jauh dengan
nilai resistivitas sebenarnya, yaitu frekuensi 0.1 Hz, 0.5 Hz, 1 Hz, 5 Hz, 10 Hz, dan
50 Hz. Frekuensi-frekuensi tersebut selanjutnya digunakan dalam pemodelan
magnetotelurik 2D modus TE untuk model bumi berlapis dan model bumi anomali.
Respon magnetotelurik 2D modus TE pada model bumi berlapis
menunjukkan bahwa pengaruh perbedaan nilai resistivitas terlihat pada kurva
resistivitas semu dan kurva fasa impedansi yang ditunjukkan dengan perbedaan nilai
resistivitas dan nilai fasa impedansi pada masing-masing kurva frekuensi. Pada model
bumi anomali, pengaruh adanya anomali konduktif terlihat pada kurva resistivitas
semu dan kurva fasa impedansi yang ditunjukkan adanya perubahan nilai resistivitas
semu dan nilai fasa impedansi pada daerah anomali, nilai resistivitas semu cenderung
menurun pada batas-batas anomali dan nilai fasa impedansi juga berubah pada bagian
yang terdapat anomali. Pada model bumi berlapis dan model bumi anomali,
penurunan intensitas medan listrik Ey lebih cepat pada lapisan yang lebih konduktif
dibandingkan dengan penurunan intensitas medan listrik Ey pada bagian yang resistif. | en_US |