KEMAMPUAN MEMAHAMI KALIMAT EFEKTIF SISWA SMP NEGERI 1 BANGOREJO BANYUWANGI KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013
Abstract
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil tes subjektif yang diberikan kepada siswa terdiri atas 3 kelas/ rombel yaitu sebagai berikut: a) kemampuan memahami kalimat efektif dari segi gramatikalnya diketahui 41 siswa mendapat kriteria mampu, 23 siswa mendapat kriteria cukup mampu, 14 siswa mendapat kriteria kurang mampu dan siswa yang mendapat kriteria tidak mampu sebanyak 5 siswa b) kemampuan memahami kalimat efektif dari segi ketepatan pilihan katanya diketahui 27 siswa mendapat kriteria mampu, 42 siswa mendapat kriteria cukup mampu, 11 siswa mendapat kriteria kurang mampu, dan siswa yang mendapat kriteria tidak mampu sebanyak 3 siswa, c) kemampuan memahami kalimat efektif dari segi kelogisannya diketahui 1 siswa mendapat kriteria mampu, 2 siswa mendapat kriteria cukup mampu, 17 siswa mendapat kriteria kurang mampu, dan siswa yang mendapat kriteria tidak mampu sebanyak 52 siswa, d) kemampuan memahami kalimat efektif dari segi kehematannya diketahui 0 siswa atau tidak ada siswa yang mendapat kriteria mampu, 11 siswa mendapat kriteria cukup mampu, 23 siswa mendapat kriteria kurang mampu, dan siswa yang mendapat kriteria tidak mampu sebanyak 47 siswa.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari kemampuan memahami kalimat efektif siswa SMP Negeri 1 Bangorejo Banyuwangi kelas VII tahun ajaran 2012/2013 dapat disimpulkan kemampuan siswa yang demikian dilatarbelakangi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal belajar dipengaruhi oleh motivasi siswa dalam mengolah, menyimpan, dan mempelajari kembali bahan ajar serta kebiasaan belajar yang kurang baik, pada faktor eksternal belajar berkaitan dengan kurangnya sarana buku penunjang serta sikap guru dalam mengajar yang membosankan menyebabkan suasana kelas menjadi tidak bersemangat. Saran yang dapat diajukan berkenaan dengan hasil penelitian ini adalah bagi guru hendaknya mampu menjadi motivator belajar sekaligus fasilitator bagi siswa-siswanya, bagi peneliti selanjutnya perlu ditindaklanjuti dengan cara melakukan perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).