TEMBANG DOLANAN DALAM MASYARAKAT OSING KABUPATEN BANYUWANGI (KAJIAN ETNOGRAFI)
Abstract
Hasil dan pembahasan penelitian ini sebagai berikut: (1) Tembang dolanan masyarakat Osing di Banyuwangi mempunyai beberapa bentuk yang berbeda. Berdasarkan fungsi konteks permainannya, tembang dolanan masyarakat Osing di
Banyuwangi berbentuk undian, sindiran, tebakan dan kecohan, serta humor balita. Melalui fungsi konteks permainan, anak akan semakin riang dan kreatif. Jika dilihat dari proses morfologis, tembang dolanan masyarakat Osing berbentuk reduplikasi dan akronimi. Selain itu, bentuk tembang dolanan masyarakat Osing di Banyuwangi dapat dilihat dari proses fonologis dan dialog antar pemain. Dari proses morfologis, fonologis, dan dialog pada tembang dolanan membuat anak lebih cerdas dan berani bergaul; (2) tembang dolanan masyarakat Osing di Banyuwangi dituturkan melalui berbagai cara. yakni, tembang dolanan tersebut dituturkan sendiri tanpa permainan, dituturkan sendiri dalam permainan, dituturkan bersama tanpa permainan, dan dituturkan bersama-sama dalam permainan. Proses penuturan tembang dolanan anak dalam masyarakat Osing memiliki kemiripan dengan proses penuturan tembang dolanan anak dalam masyarakat Jawa dan Madura; (3) kandungan nilai budaya dalam tembang dolanan anak meliputi nilai tanggung jawab, nilai percaya diri dan berani dalam bergaul, nilai gotong-royong, nilai menghargai hak asasi manusia dan perlindungan anak, serta nilai mencintai tanah air. Kandungan nilai budaya dapat melatih anak agar senantiasa jujur dan saling menghormati; (4) fungsi tembang dolanan anak dalam masyarakat Osing di Banyuwangi yaitu sebagai alat pendidikan karakter, fungsi tradisi lisan sebagai alat pengontrol norma sosial agar anak bersikap jujur, fungsi tradisi lisan sebagai wahana hiburan informal, serta fungsi tradisi lisan sebagai alat pelestari budaya Osing. Fungsi tembang dolanan anak dibanyuwangi tersebut membuat anak lebih berkarakter dan mencintai budaya lokal.