POTENSI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PENINGKATAN KETEBALAN EPITEL GINGIVA PASCA PENCABUTAN GIGI PADA TIKUS WISTAR JANTAN
Abstract
Pencabutan gigi adalah proses pengeluaran gigi dari alveolus. Proses pencabutan menyebabkan luka. Luka yang timbul adalah luka terbuka, Oleh karena itu pemberian obat setelah pencabutan perlu dilakukan. Tanaman teh hijau dapat dikembangkan sebagai obat herbal pasca pencabutan gigi. Beberapa penelitian menunjukkan teh hijau memiliki efek meningkatkan proses penyembuhan luka terutama untuk proses pembentukan epitel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberian ekstrak teh hijau dalam meningkatkan proses epitelialisasi gingiva pasca pencabutan gigi.
Jenis penelitian adalah experimental laboratories dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Sampel penelitian adalah 24 ekor tikus wistar jantan yang dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Semua sampel dilakukan pencabutan gigi molar satu kiri bawah. Pada kelompok kontrol diberi aquadest sedangkan kelompok perlakuan diberi ekstrak teh hijau secara intragastrik. Pada hari ke-3, hari ke-5, dan hari ke-7 pasca pencabutan dilakukan dekaputasi, dilanjutkan prosesing jaringan dan pewarnaan haematoksilin-eosin. Pengamatan dan perhitungan ketebalan epitel ditentukan dari stratum korneum sampai stratum basal pada daerah epitel gingiva yang menutupi soket gigi.
Hasil penelitian didapatkan bahwa ketebalan epitel pada kelompok perlakuan lebih tebal secara signifikan (P<0,05) dibandingkan dengan kelompok kontrol pada hari ke-5 dan hari ke-7. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak teh hijau dapat meningkatkan ketebalan epitel gingiva pasca pencabutan gigi.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2096]