EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) SEBAGAI BAHAN INHIBITOR KOROSI PADA KAWAT ORTODONSI BERBAHAN DASAR NIKEL-TITANIUM
Abstract
Jenis penelitian ini adalah ekspermental laboratoris dengan rancangan the post test only group design. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 12 kawat NiTi dengan kriteria luas penampang 0,19 inci x 0,25 inci (0,48 mm x 0,64 mm), dengan panjang setelah dipreparasi sepanjang 140 mm. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok yang diuji dalam saliva buatan tanpa penambahan
inhibitor ekstrak daun belimbing wuluh (kelompok 1), kelompok yang diuji dalam saliva buatan dengan penambahan inhibitor ekstrak daun belimbing wuluh sebesar 600 ppm (kelompok 2), dan kelompok yang diuji dalam saliva buatan dengan penambahan inhibitor ekstrak daun belimbing wuluh sebesar 1000 ppm (kelompok 3). Setelah itu, setiap sampel diuji nilai laju korosinya dengan alat Potensiostat. Hasil nilai laju korosi ditunjukkan dengan satuan mills per year (mpy).
Hasil analisa data uji beda dengan menggunakan One way anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai laju korosi setiap kelompok perlakuan (p<0,05). Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata laju korosi paling besar adalah kelompok 1 yaitu sebesar 0,316 mpy, kemudian rata-rata laju korosi kelompok 2 adalaha sebesar 0,227 mpy, dan rata-rata laju korosi paling kecil adalah kelompok 3 yaitu sebesar 0,101 mpy. Nilai penghitungan efektivitas paling besar didapat dari penambahan inhibitor sebesar 1000 ppm yaitu mencapai 67,997%. Adanya beberapa kelemahan dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi konsentrasi lebih banyak sehingga dapat diketahui konsentrasi paling optimum yang dapat menghambat korosi paling efektif, selain itu perlu dilakukan penelitian untuk uji biokompabilitas dari inhibitor korosi ekstrak daun belimbing wuluh.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]