Show simple item record

dc.contributor.authorNanda Afnita
dc.date.accessioned2014-03-25T23:53:44Z
dc.date.available2014-03-25T23:53:44Z
dc.date.issued2014-03-25
dc.identifier.nimNIM101610101043
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/56333
dc.description.abstractHasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar deoksipiridinolin pada kelompok usia perimenopause (23,802 ppm) lebih tinggi dibandingkan kadar deoksipiridinolin pada saliva wanita usia produktif (21,078 ppm). Hasil uji Independent T-test menunjukkan hasil 0,779 (p>0,05) atau terdapat perbedaan yang tidak signifikan antara kadar deoksipiridinolin pada saliva wanita usia perimenopause dan wanita usia produktif. Kelompok usia perimenopause memiliki hasil yang lebih tinggi dapat terjadi dikarenakan adanya penurunan fungsi ovarium yang menyebabkan perubahan beberapa hormon, seperti LH, FSH, GnRH, dan estrogen. Kemungkinan hormon tersebut berpengaruh pada proses remodeling tulang, yaitu meningkatnya osteoklastogenesis. Peningkatan osteoklas ini akan menyebabkan resorpsi tulang dan berlajut dengan degradasi kolagen. Degradasi kolagen ini juga diikuti dengan degradasi deoksipiridinolin. Perbedaan yang tidak signifikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu usia, aktivitas subyek penelitian, diet dari subyek penelitian, hormon, jumlah subjek penelitian, dan kesehatan jaringan periodontal. Kesimpulan yang didapatkan yaitu terdapat kadar deoksipiridinolin pada saliva wanita usia perimenopause dan terdapat perbedaan kadar deoksipiridinolin yang tidak signifikan pada saliva wanita usia perimenopause dengan usia produktif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101610101043;
dc.subjectDeoksipiridinolin, Salivaen_US
dc.titleKADAR DEOKSIPIRIDINOLIN PADA SALIVA WANITA USIA PERIMENOPAUSEen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record