KONDISI PSIKOLOGIS ANAK DARI KELUARGA YANG BERCERAI (Studi Deskriptif pada Keluarga Petani di Desa Bungatan Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo )
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak korban perceraian merasa
kecewa terhadap kedua orang tuanya, bentuk kekecewaan anak dan perasaan yang
timbul kepada anak yaitu: yang pertama anak mersa sedih, yang kedua anak
merasa tidak aman, yang ketiga anak merasa kesepian, yang keempat anak merasa
ditolak, yang kelima anak kehilangan.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dengan judul dampak perceraian
terhadap pisikologi anak peneliti dapat menyimpulkan dampak yang dirasakan
anak akibat dari perceraian sebagai berikut: Anak merasa tidak aman setelah
tinggal berceraian oleh keluarga, karena anak masih butuh perlindungan dari
orang tuanya ; Dalam pikiran anak merasa ada penalokan dari keluarga orang
tuanya, padahal si anak ingin tetap diterima didalam keluarganya ; Si anak sering
kali marah-marah dan emosinya sering tidak terkontrol dengan baik, sewaktu ada
masalah baik itu dirumah atau disekolah ; Si anak merasa bersedih karena si anak
merasa kehilangan dan juga merasa kecewa terhadap kedua orang tuanya.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat diajukan
saran yaitu : Anak sebaiknya membuka diri agar permasalahan yang dihadapi
akan berkurang ; Memberikan motivasi lebih bagi keluarga yang rentan untuk
bercerai dan memberi pengetahuan dan wawasan tentang akibat percerain mereka
bagi anak pada masa pengajuan dipengadilan Agama :Seb aiknya program
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BAPEDA (Badan Pemberdayaan
Daerah) memberikan solusi yang konkrit bagi anak korban perceraian orang
tuanya.