PENERAPAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA MODEL PEMILIHAN MODA PERJALANAN KERJA (Studi Kasus : Perumahan Taman Gading Dan Perumahan Bumi Muktisari)
Abstract
Pada beberapa tahun terakhir, terdapat kecenderungan terjadinya pemusatan
kawasan perumahan untuk wilayah Kota Jember yakni berada di selatan pusat kota
tepatnya di Kelurahan Tegal besar, Kecamatan Kaliwates dan di Kelurahan
Kebonsari, Kecamatan Sumbersari. Berdasarkan data jumlah perumahan yang tercatat
oleh PU. Cipta Karya, sampai dengan tahun 2011 di Kota Jember terdapat total 80
perumahan dan 25 perumahan diantaranya atau 31,25% berlokasi di kelurahan Tegal
Besar dan Kelurahan Kebonsari.
Kondisi demografi tersebut menimbulkan permasalahan dalam prasarana
transportasi terutama akses jalan untuk berlalu-lintas. Beberapa akses jalan utama
yang berada di kelurahan Tegal Besar dan Kelurahan Kebonsari seringkali
mengalami kemacetan lalu-lintas terutama pada jam-jam sibuk berangkat dan pulang
kerja.
Diperlukan solusi alternatif semisal perbaikan terhadap sistem angkutan umum
untuk meningkatkan pemilihan terhadap angkutan umum sebagai moda angkutan
transportasi perjalanan kerja sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi
yang saat ini menjadi moda angkutan utama. Untuk melakukan pengalihan moda
tersebut, terlebih dahulu perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pemilihan moda transportasi perjalanan kerja. Metode Analytic Hierarchy Process
vii
(AHP) dapat dipergunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan moda.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengestimasi bobot prioritas pemilihan
moda transportasi berdasarkan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi pemilihan
moda, mengestimasi bentuk pemodelan pemilihan moda, dan menganalisa
sensitivitas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda.
Adapun faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi pemilihan moda antara lain :
aman, nyaman, biaya, dan waktu. Sementara alternatif moda yang tersedia adalah :
mobil, sepeda motor, dan lyn.
Lokasi pengumpulan data dengan teknik survei wawancara kuesioner
dipusatkan di Perumahan Taman Gading dan Perumahan Bumi Muktisari. Adapun
pertimbangan dipilihnya kedua perumahan tersebut sebagai lokasi survei dikarenakan
Perumahan Taman Gading dan Perumahan Bumi Muktisari memiliki jumlah
penduduk relatif besar yang berada di Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Tegal
Besar. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sampling nonprobabilitas. Sementara teknik sampel yang digunakan adalah teknik
sampel tak acak purposive sampling dengan jumlah responden ditetapkan sejumlah
120 responden.
Berdasarkan hasil analisa metode AHP mengenai bobot prioritas masing-masing
kriteria, diketahui bahwa faktor aman menjadi prioritas utama bagi responden dalam
memilih moda transportasi perjalanan kerja yakni sebesar 46,02%; kemudian prioritas
lainnya adalah biaya 41,41%; waktu 7,90% dan urutan prioritas yang terakhir bagi
responden adalah faktor nyaman sebesar 4,67%. Dilihat dari berbagai faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan moda, maka diketahui bahwa bobot prioritas
pemilihan angkutan umum dalam hal ini adalah lyn merupakan prioritas pemilihan
terakhir yakni 7,22%. Bobot prioritas pemilihan lyn terpaut jauh jika dibanding
prioritas pemilihan sepeda motor dan mobil yang masing-masing sebesar 47,99% dan
44,80%.
viii
Dari hasil analisa sensitivitas, diketahui bahwa pengurangan dan peningkatan
bobot prioritas pada masing-masing kriteria tidak memberikan perubahan berarti
dalam pemilihan lyn sebagai alternatif moda transportasi perjalanan kerja atau dengan
kata lain lyn bersifat insensitif terhadap parameter-parameter yang dianggap
berpengaruh dalam pemilihan moda transportasi perjalanan kerja.
Dari hasil analisa disimpulkan bahwa faktor aman merupakan faktor yang paling
berpengaruh dalam pemilihan moda transportasi perjalanan kerja yakni dengan bobot
prioritas 46,02% dan sepeda motor merupakan alternatif moda terpenting bagi
responden dengan prosentase pemilihan sebesar 47,99%. Sementara itu dari hasil
analisa sensitivitas, disimpulkan bahwa lyn bersifat insensitif terhadap parameterparameter
yang dianggap berpengaruh dalam pemilihan moda transportasi perjalanan
kerja.
Berdasarkan dari kesimpulan hasil penelitian, untuk meningkatkan pemilihan
moda angkutan umum sebagai solusi mengurangi kepadatan jalan akibat tingginya
penggunaan kendaraan pribadi, maka disarankan untuk dilakukan pengembangan
penelitian mengenai bagaimana meningkatkan persepsi pelaku perjalanan terhadap
pelayanan angkutan umum di Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]