HUBUNGAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (Studi di Instalasi Rawat Inap RSD dr. Soebandi Jember)
Abstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat budaya keselamatan pasien
dalam pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Inap RSD dr. Soebandi Jember
tahun 2013 termasuk dalam kategori baik (54,0%). Namun, dari indikator budaya
pelaporan dan respon tidak menghukum terhadap kesalahan menunjukkan hasil
yang cukup. Sementara itu, tingkat insiden keselamatan pasien di Instalasi Rawat
Inap RSD dr. Soebandi Jember tahun 2013 termasuk dalam kategori sering (71,1%)
yang artinya sebagian besar responden menilai bahwa frekuensi kejadian insiden
keselamatan pasien dapat terjadi beberapa kali dalam waktu satu tahun. Hasil
analisis menunjukkan nilai p-value yaitu 0,037 lebih kecil dari nilai α yaitu 0,05
sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara budaya keselamatan pasien
dalam pelayanan keperawatan dengan insiden keselamatan pasien di Instalasi
Rawat Inap RSD dr. Soebandi Jember.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat budaya keselamatan
pasien masuk dalam kategori baik. Namun, dari indikator budaya pelaporan dan
respon tidak menghukum terhadap kesalahan menunjukkan hasil yang cukup.
Tingkat insiden keselamatan pasien termasuk dalam kategori sering. Ada hubungan
antara budaya keselamatan pasien dalam pelayanan keperawatan dengan insiden
keselamatan. Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya peningkatan budaya
pelaporan dan respon tidak menghukum terhadap kesalahan misalnya dengan
melakukan evaluasi pada sitem pelaporan agar bisa diketahui penyebabnya. Selain
itu, perlu adanya tindak lanjut bagaimana caranya untuk menurunkan angka
kejadian insiden misalnya dengan mencari akar permasalahan agar dapat ditemukan
atau didesain sistem yang baru sehingga tidak terjadi insiden serupa serta adanya
umpan balik kepada unit pelapor agar mereka mengetahui sebab terjadinya insiden.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2256]