DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL DAERAH OTONOM DI JAWA TIMUR TAHUN 2006-2010
Abstract
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan data
sekunder tahun 2006-2010. Lokasi penelitian dipilih kabupaten/kota di Provinsi Jawa
Timur. Tidak ada sample dalam penelitian ini, karena pada penelitian ini peneliti
mengambil seluruh populasi untuk diteliti yaitu seluruh kabupaten/kota di Provinsi
Jawa Timur. Alat analisis yang digunakan adalah derajat desentralisasi fiskal dengan
menggunakan tiga rasio yaitu a) rasio PAD dengan TPD; b) rasio BHPBP dengan
TPD; dan c) rasio SD dengan TPD.
Hasil dari penelitian ini adalah Derajat Desentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota
di Jawa Timur Tahun 2006-2010 yang dihitung berdasarkan Rasio PAD terhadap
TPD termasuk kategori sangat rendah dengan rata-rata prosentase DDF sebesar 8%,
sedangkan derajat desentralisasi fiskal kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2006-
2010 yang diukur dari rasio BHPBP dengan TPD juga memiliki prosentase yang
sangat rendah yaitu rata-rata hanya 9%. Dari sisi derajat desentralisasi fiskal dengan
rasio sumbangan daerah dan TPD, justru kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki
tingkat ketergantungan yang tinggi yaitu mencapai 83% pada tahun 2006-2010.
Dari komponen PAD, kabupaten/kota di Jawa Timur didominasi oleh pajak
daerah dan retribusi daerah. Di kawasan kabupaten rata-rata komponen PAD
didominasi oleh retribusi daerah, sedangkan di daerah perkotaan PAD didominasi
oleh pajak dan pendapatan lain-lain yang sah. Pendapatan lain-lain yang sah terus
merangkak naik mulai tahun 2009 menyaingi sektor pajak daerah. Hanya kekayaan
yang di pisahkan yang memiliki tingkat prosentase terendah dalam komponen PAD
di kabupaten/kota di Jawa Timur.