dc.description.abstract | Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Siklus I aktivitas siswa menigkat dengan rincian, indikator mendengarkan memperoleh nilai 63,77%, indikator menulis memperoleh nilai 68,12%, indikator membaca memperoleh nilai 59,42%, indikator mengingat memperoleh nilai 55,07%, indikator berfikir memperoleh nilai 50,72%. Secara klasikal aktivitas belajar siswa siklus I memperoleh nilai 59,42% dikatakan rendah.
Siklus II aktivitas siswa menigkat, indikator mendengarkan memperoleh nilai 69,57%, indikator menulis memperoleh nilai 72,46%, indikator membaca memperoleh nilai 66,67%, indikator mengingat memperoleh nilai 63,77%, indikator berfikir memperoleh nilai 57,97%. Secara klasikal aktivitas belajar siswa siklus II memperoleh nilai 66,09% dikatakan cukup baik.
Siklus III aktivitas siswa menigkat, indikator mendengarkan memperoleh nilai 79,71%, indikator menulis memperoleh nilai 81,16%, indikator membaca memperoleh nilai 75,36%, indikator mengingat memperoleh nilai 68,12%, indikator berfikir memperoleh nilai 65,22%. Secara klasikal aktivitas belajar siswa siklus III memperoleh nilai 73,91% dikatakan baik.
Hasil belajar siswa secara bertahap membaik, siklus I aspek kognitif memperoleh nilai 75,87%, aspek afektif memperoleh nilai 69,28%. Siklus II aspek kognitif memperoleh nilai 77,61%, aspek afektif memperoleh nilai 75,94%. Siklus III aspek kognitif memperoleh nilai 80,65%, aspek afektif memperoleh nilai 78,26%.
Kesimpulan hasil penelitian: (1) terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa, (2) terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode regresif dalam pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Probolinggo yaitu pada siklus I, siklus II dan siklus III. Setelah melakukan penelitian persiklus serta melihat peningkatan aktivitas dan hasil belajar dengan menggunakan metode regresif. | en_US |